Samarinda, Klausa.co – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola lingkungan hidup perusahaan di Bumi Etam. Hal tersebut menjadi buntut 40 perusahaan yang mendapat status Proper Merah dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) periode 2024–2025 yang diumumkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim.
“Masih ada 40 perusahaan yang mendapat merah. Ini harus menjadi perhatian khusus,” kata Rudy dalam pernyataan resmi, Selasa (24/6/2025).
Dari total penilaian, 15 perusahaan berhasil meraih predikat Proper Emas, peringkat tertinggi atas kinerja lingkungan yang inovatif dan berkelanjutan. Sementara itu, 39 perusahaan meraih Proper Hijau dan 184 lainnya Proper Biru atau patuh standar minimum. Namun, daftar panjang perusahaan berstatus merah menandakan masih lemahnya kepatuhan terhadap aturan lingkungan di sebagian sektor usaha.
Gubernur menyebut status Proper Merah adalah indikasi buruknya pengelolaan lingkungan yang berdampak pada masyarakat.
“Perusahaan-perusahaan itu akan kami evaluasi dan bina. Jangan sampai terus-terusan di zona merah. Harus ada perbaikan nyata,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rudy juga menyoroti praktik sejumlah perusahaan tambang yang masih menggunakan jalan umum sebagai jalur hauling. Menurut laporan DLH Kaltim, praktik ini masih terjadi di beberapa wilayah seperti Batuah dan Sangasanga, dan telah memicu kerusakan infrastruktur hingga bencana longsor.
“Kondisi itu sangat membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar. Harus dihentikan,” ujar Rudy.
Ia memastikan bahwa Pemprov Kaltim akan mengawasi lebih ketat praktik industri yang membahayakan lingkungan, termasuk melalui evaluasi berkala dan sanksi administratif jika diperlukan.
“Pembangunan harus beriringan dengan keberlanjutan. Tidak boleh ada yang mengorbankan keselamatan rakyat dan lingkungan demi keuntungan sesaat,” tutup Rudy. (Din/Fch/ADV/Diskominfo Kaltim)
