Klausa.co

Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda Masuki Tahap Kedua, DPRD Kawal Progres dan Kebutuhan Pedagang

Revitalisasi Tahap II Pasar Pagi (Foto : Din/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Proyek revitalisasi Pasar Pagi Samarinda memasuki tahap II. Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, turun langsung ke lokasi pembangunan pada Senin (21/4/2025), bersama sejumlah anggota dewan lainnya. Mereka ingin memastikan proyek senilai ratusan miliar itu benar-benar berjalan sesuai rencana.

“Tahap pertama sudah rampung 100 persen. Kami akui sempat ada penyesuaian karena pengaruh aliran sungai dan pelebaran lahan. Tapi semua itu untuk memastikan fondasi bangunan benar-benar kuat,” kata Deni kepada wartawan usai peninjauan.

Tahap pertama revitalisasi, yang menelan anggaran Rp290 miliar, difokuskan pada pemasangan pasak dan struktur utama. Pondasi dibangun dengan teknik bor hingga kedalaman 60 meter untuk menopang bangunan tujuh lantai. Kini, fokus pembangunan beralih ke tahap kedua dengan anggaran Rp150 miliar.

Baca Juga:  Awasi Pembayaran THR, DPRD Samarinda Akan Sidak 2.600 Perusahaan

Pekerjaan tahap ini mencakup sistem mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP), serta pemasangan keramik, los, dan kios. Fasilitas modern seperti lift juga masuk dalam daftar pengerjaan. Namun, progres fisik saat ini baru menyentuh angka 10 persen. Deni menyebut, kendalanya terletak pada pengadaan material finishing yang masih didatangkan dari luar daerah. Meski demikian, ia optimistis.

“Strukturnya sudah terlihat kokoh. Nantinya juga akan ada area parkir untuk 800 kendaraan, termasuk 105 mobil dan 705 motor,” ujarnya.

Di sisi lain, Dinas Perdagangan Kota Samarinda tengah mempersiapkan skema relokasi untuk 2.500 pedagang aktif Pasar Pagi. Kepala Disdag, Nurrahmani, menyebutkan, pendekatan dilakukan secara bertahap demi memastikan relokasi berjalan mulus dan tidak menimbulkan gejolak.

Baca Juga:  Polemik Insinerator di Baqa, Warga Minta Pemkot Buka Sertifikat Lahan

“Kalau pembangunan molor, kami siapkan anggaran sewa tempat sementara. Hitungannya bisa mencapai Rp7 miliar setahun,” ungkapnya.

Beberapa lokasi alternatif disiapkan, termasuk Segiri Grosir Samarinda (SGS). Disdag dan DPRD juga meminta kontraktor lebih peka terhadap kebutuhan pedagang, seperti penempatan nama kios agar mudah dikenali.

“Pasar Pagi harus jadi ikon baru kota ini. Bukan cuma modern dan bersih, tapi juga nyaman dan manusiawi untuk pedagang maupun pembeli,” kuncinya. (Din/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co