Tenggarong, Klausa.co – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin, berjalan menyusuri jalan tanah yang berlumpur di Desa Beloro, Kecamatan Sebulu. Ia tampak bersemangat mengawasi pekerjaan peningkatan jalan yang menghubungkan desa itu dengan Sebulu Modern. Jalan sepanjang 606 meter itu sudah mulai dikerjakan sejak tahun ini, melalui pembiayaan APBD Perubahan 2023 dan APBD murni 2024.
Rendi mengatakan, jalan tersebut merupakan salah satu prioritas pembangunan di wilayahnya. Pasalnya, selama ini warga Beloro kesulitan mengakses jalan tersebut ketika musim hujan.
“Anak-anak sekolah sering tidak masuk karena jalan tidak bisa dilewati. Kalau mau ke pasar juga susah,” katanya pada Sabtu (6/5/2023).
Rendi berharap, dengan adanya peningkatan jalan tersebut, warga Beloro bisa lebih mudah beraktivitas dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun, ia mengakui bahwa pekerjaan tersebut belum selesai. Masih ada sekitar tiga kilometer jalan yang harus ditingkatkan sampai ke Sebulu Modern.
“Mudahan bisa jadi prioritas karena kami masih ada pekerjaan rumah,” ujarnya.
Selain jalan Beloro-Sebulu Modern, Rendi juga mengunjungi akses jalan lain yang sudah lama menjadi impian warga Sebulu, yakni Jalan Wayang Golek. Jalan ini menghubungkan Desa Sebulu Ilir dengan Desa Giri Agung di Kecamatan Tenggarong Seberang. Jika jalan ini sudah baik, warga Sebulu bisa langsung menuju Samarinda tanpa harus memutar lewat Tenggarong.
Rendi mengatakan, jalan Wayang Golek sudah direncanakan untuk dibuka kembali sejak tahun 2022 lalu. Namun, baru tahun ini ada anggaran.
“Dulu jalan ini punya perusahaan, sekarang punya negara,” katanya.
Jalan Wayang Golek memiliki panjang sekitar 10 kilometer. Di tengah-tengah jalan tersebut, ada satu RT yang terisolir karena sulit dijangkau oleh kendaraan roda empat. Rendi mengatakan, dengan adanya pembukaan jalan tersebut, ia berharap warga RT tersebut bisa lebih terhubung dengan dunia luar dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Rendi menargetkan, tahun depan bisa melakukan peningkatan badan jalan Wayang Golek dengan agregat atau semenisasi. Ia mengatakan, hal ini penting untuk mempercepat mobilitas dan perekonomian warga Sebulu. “Ini sudah puluhan tahun menjadi impian mereka,” katanya. (Dy/Mul/Adv/Diskominfo Kukar)