Samarinda, Klausa.co – Tim Khusus (Timsus) Pemenangan Isran-Hadi memperlihatkan keseriusan dalam menghadapi potensi kecurangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Sebuah Tim Satuan Tugas (Satgas) Khusus dibentuk untuk menangani ancaman politik uang yang dinilai kian marak. Juru Bicara Timsus Isran-Hadi, Eny Sutarman, menegaskan bahwa langkah ini merupakan respons atas keresahan yang dirasakan masyarakat.
“Sudah ribuan masyarakat yang secara sukarela bergabung menjadi relawan anti-money politics,” ujar Eny kepada para pewarta.
Dari data yang diungkap, Samarinda mencatat 2.300 orang relawan, Kutai Barat 800 orang, Penajam Paser Utara 380 orang, dan Berau 130 orang. Lebih jauh, Eny menyebut bahwa jumlah relawan kemungkinan akan terus bertambah.
“Banyak yang siap bergabung dengan kami,” tuturnya.
Gerakan pembentukan Satgas ini, menurut Eny, bukanlah bentuk intervensi terhadap tugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sebaliknya, langkah ini menjadi wujud nyata dari keresahan masyarakat atas praktek politik uang.
“Keresahan ini harus kami tanggapi serius, karenanya Satgas ini dibentuk,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, Timsus Isran-Hadi akan melakukan konsolidasi terhadap para relawan. Mulai teknis hingga mitigasi keamanan pelapor akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Eny juga menegaskan, para pelapor tidak perlu khawatir mengenai keamanan data pribadi mereka. Tim hukum yang disiapkan oleh Timsus Isran-Hadi akan mengawal proses pelaporan tersebut.
“Kami siap melindungi identitas pelapor, mereka hanya perlu membawa bukti, selebihnya akan kami tangani lewat tim hukum,” tambah Eny.
Lebih lanjut, Eny menepis tudingan bahwa pembentukan Satgas ini adalah tanda ketakutan akan kekalahan di Pilgub Kaltim. Menurutnya, ini adalah bentuk komitmen Isran-Hadi untuk memastikan pemilu yang bersih, jujur, dan adil.
“Kami ingin rakyat memiliki hak untuk menjaga suaranya. Ini juga diatur oleh undang-undang. Hak pilih harus terjamin dan tidak boleh terpengaruh oleh uang,” tegasnya.
Menurut Eny, pemilu yang adil dan jujur akan melahirkan pemimpin berkualitas yang membawa dampak positif bagi masa depan bangsa, khususnya bagi generasi muda.
“Budaya politik uang harus dipatahkan. Keberanian masyarakat untuk melaporkan tindakan ini perlu dihargai,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Harian sekaligus Juru Bicara tim pemenangan Rudy Mas’ud-Seno Aji, Sudarno, mengambil sikap berbeda. Ia menegaskan bahwa timnya tidak akan terlibat dalam urusan pengawasan politik uang atau kecurangan.
“Kami tidak punya waktu untuk membentuk tim pemantau. Fokus kami adalah meyakinkan masyarakat tentang visi-misi dan program kerja kami,” ucap Sudarno dalam pernyataannya, Senin (16/9/2024).
Sudarno juga menegaskan bahwa tugas utama tim pemenangan adalah menyampaikan program, bukan melakukan pengawasan pemilu. (Nur/Fch/Klausa)