Samarinda, Klausa.co – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda menjadi buah bibir setelah sebuah video kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) mencuat ke permukaan. Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan mahasiswa baru dipaksa melewati saluran air kotor, diiringi teriakan mahasiswa senior yang memerintahkan mereka untuk berlari. Insiden ini terjadi di Fakultas Pertanian Untag Samarinda pada Rabu (25/9/2024).
Peristiwa yang berlangsung di sekitar Jalan Ir Juanda V, dari pagi hingga sore, segera menjadi viral di media sosial. Kecaman dan perdebatan pun mengemuka, mempersoalkan metode pelaksanaan orientasi mahasiswa baru yang dianggap tak beradab.
Merespons situasi yang kian memanas, Rektor Untag Samarinda, Marjoni Rahman, segera mengeluarkan pernyataan resmi. Melalui pesan WhatsApp pada Kamis malam, ia menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
“Kami menyesalkan insiden ini. Tindakan yang terlihat dalam video jelas tidak sesuai dengan prinsip pendidikan yang kami junjung,” ungkap Marjoni.
Ia juga menegaskan bahwa peristiwa itu adalah ulah segelintir mahasiswa senior yang bertindak di luar aturan resmi kampus.
“Ini murni tindakan oknum. Kami pastikan kejadian ini tidak mencerminkan kebijakan resmi Untag,” tegasnya.
Sebagai langkah cepat, pihak kampus membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk menyelidiki kasus tersebut. Tim ini diberi mandat penuh untuk melakukan investigasi menyeluruh, dan Marjoni berjanji bahwa sanksi tegas akan dijatuhkan kepada pihak-pihak yang terbukti melanggar aturan PKKMB.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan PKKMB tahun ini agar kejadian serupa tak terulang,” tambahnya.
Di tengah viralnya video ini, reaksi publik pun terbelah. Beberapa orang tua mahasiswa dan peserta PKKMB menyatakan bahwa mereka tidak merasa keberatan dengan jalannya acara. Bahkan, para mahasiswa baru dikabarkan siap memberikan klarifikasi jika diperlukan. (Yah/Fch/Klausa)