Samarinda, Klausa.co – Di tengah arus pendidikan yang kian kental dengan capaian akademik dan prestasi kognitif, Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi, menyerukan untuk fokus ke pendidikan karakter. Dalam kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang ketertiban dan norma sosial yang digelar pada Rabu (21/5/2025), Darlis menyampaikan kegelisahannya atas sistem pendidikan yang dinilai terlalu teknokratis.
“Kurikulum kita berat di ilmu pengetahuan, tapi ringan di adab. Padahal, pendidikan sejati bukan hanya mencetak siswa cerdas, melainkan juga membentuk manusia yang santun dan bertanggung jawab,” ujar Darlis.
Baginya, sekolah seharusnya menjadi ruang pembentukan karakter, bukan sekadar tempat menjejalkan teori dan rumus. Dalam hal ini, Darlis menekankan pentingnya peran guru dan kepala sekolah sebagai figur yang bukan hanya mengajar, tetapi juga menjadi panutan moral.
“Kepala sekolah dan guru bukan hanya fasilitator akademik. Mereka adalah role model yang menentukan wajah etika anak-anak kita di masa depan,” ucapnya.
Ia pun memberikan apresiasi kepada lembaga-lembaga pendidikan yang telah mengintegrasikan nilai-nilai akhlak dalam sistem pembelajaran. Salah satu yang disebut secara spesifik adalah sekolah-sekolah Muhammadiyah, yang menurutnya sudah lama memadukan pendidikan sains dengan pembinaan moral.
“Kami melihat sekolah Muhammadiyah sebagai contoh baik. Mereka bisa jadi mitra strategis dalam implementasi Perda yang berkaitan dengan ketertiban sosial dan pendidikan nilai,” ungkap Darlis.
Komisi IV DPRD Kaltim, kata dia, berkomitmen untuk terus mendorong program-program berbasis karakter di satuan pendidikan. Tak hanya melalui regulasi, tetapi juga dengan turun langsung ke lapangan untuk mendengar suara para pelaku pendidikan.
“Sosialisasi ini bukan sekadar agenda seremonial. Kami datang untuk mendengar. Masukan dari guru, kepala sekolah, hingga komite sekolah sangat berarti dalam menyusun arah kebijakan yang lebih membumi,” tandasnya. (Din/Fch/ADV/DPRD Kaltim)