Klausa.co

Pemkot Samarinda Tekan Stunting dengan Perbaikan Gizi dan Pengentasan Kemiskinan

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Samarinda, Isfihani (Foto: istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Kota Samarinda memiliki tantangan besar dalam menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh pada anak-anak. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2020, prevalensi stunting di kota ini mencapai 23,8 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 19,6 persen.

Untuk mengatasi masalah ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun menggulirkan berbagai program dan langkah percepatan. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas gizi bagi ibu hamil dan anak-anak usia dini. Selain itu, pemerintah juga berupaya memutus rantai kemiskinan yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting.

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Samarinda, Isfihani, mengatakan bahwa sekitar 60 persen kasus stunting beririsan dengan keluarga miskin ekstrem. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di kota ini.

Baca Juga:  Sapto: Wawasan Kebangsaan, Solusi Menjaga Persatuan Indonesia di Tengah Konflik Dunia

“Kami mendapatkan laporan dan informasi dari Menteri Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK), bahwasanya dari 22 ribu jiwa yang tercatat kini tinggal 8 ribu jiwa saja. Itu artinya, ada penurunan untuk masyarakat miskin disini,” ujarnya usai menghadiri Rapat Paripurna LKPJ Tahun 2022 pada Rabu, (29/3/2023).

Isfihani menambahkan bahwa penurunan angka kemiskinan ekstrem ini berkat kerja sama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait. Misalnya, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) yang melakukan bedah rumah bagi warga miskin.

“Mereka melakukan bedah rumah, kalau kita di Dinas Sosial sudah memberikan bantuan sembako,” katanya.

Selain itu, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop-UMKM) Kota Samarinda juga turut andil dalam memberdayakan masyarakat miskin dengan meningkatkan keterampilan mereka. Tujuannya agar mereka bisa lebih mandiri dan produktif dalam mencari penghasilan.

Baca Juga:  Pedagang Mengamuk Kios di Gang Ahim Digusur Pemkot Samarinda

“Kita ingin mereka bisa mandiri membiayai dirinya sendiri. Harapannya, penghasilan mereka bisa meningkat,” terangnya.

Isfihani berharap dengan adanya program-program tersebut, angka stunting di Kota Samarinda bisa menurun secara signifikan. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap gizi dan kesehatan anak-anak mereka. “Stunting bukan hanya masalah fisik, tapi juga mental dan intelektual. Anak-anak adalah aset bangsa yang harus kita jaga,” tuturnya. (Apr/Fch/Adv/Diskominfo Samarinda)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co