Samarinda, Klausa.co – Pemkab Kutai Timur terus menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi muda yang beriman dan berkarakter. Lewat program Training of Trainers (ToT) Metode An Nahdliyah, pemerintah daerah memberi perhatian khusus pada peningkatan kualitas guru TK/TPA dan TPQ, sebagai ujung tombak pendidikan Alquran.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setkab Kutai Timur, Syahman, menegaskan bahwa langkah ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap pendidikan agama. Ia menjelaskan bahwa Metode An Nahdliyah dirancang secara efektif dan sistematis, sehingga memudahkan para guru dalam mengajarkan baca tulis Alquran.
“Metode ini sangat adaptif. Dengan pelatihan ini, para guru diharapkan dapat lebih percaya diri dan kreatif saat membimbing anak-anak dalam belajar Alquran,” ungkap Syahman, beberapa waktu lalu.
Namun, upaya Pemkab Kutai Timur tak berhenti di sana. Dalam momen yang sama, Syahman mengumumkan kabar gembira bagi para guru TK/TPA. Honorarium mereka akan dinaikkan menjadi Rp1,5 juta pada akhir tahun 2024. Kenaikan ini diharapkan mampu memberikan motivasi lebih untuk mereka yang telah berdedikasi dalam mendidik generasi penerus bangsa.
“Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar. Kami ingin guru-guru merasa dihargai dan semangat mereka tetap terjaga,” tambahnya.
Sementara itu, Kasubag Kesejahteraan Masyarakat, Hayati, turut menyampaikan harapannya terhadap program ini. Ia meyakini bahwa pelatihan ini akan menjadi titik awal yang penting dalam mencetak generasi Kutai Timur yang lebih unggul.
“Anak-anak kita adalah harapan masa depan. Dengan Metode An Nahdliyah, mereka tidak hanya mampu membaca Alquran, tetapi juga tumbuh dengan keimanan yang kuat,” ujar Hayati penuh semangat.
Kegiatan ToT ini juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas dampak program, membawa ilmu yang bermanfaat hingga ke pelosok desa. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)
