Samarinda, Klausa.co – Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024 di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi momen kelam sekaligus pengingat bahaya laten penyalahgunaan narkoba yang menggerogoti generasi muda dan menghambat kemajuan bangsa. Hal ini ditegaskan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dalam sambutannya di Gedung Serbaguna Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim.
“Penyalahgunaan narkoba tak hanya merusak generasi muda, tapi juga menghambat pembangunan bangsa,” tegas Akmal Malik.
Lebih lanjut, Akmal menyampaikan apresiasi kepada BNNP Kaltim atas kerja kerasnya dalam upaya pencegahan dan rehabilitasi para korban narkoba. Ia berharap program rehabilitasi ini tak hanya fokus pada penyadaran bahaya narkoba, tetapi juga pada pemberdayaan kreativitas para warga binaan.
“Memberikan asupan tentang bahaya narkoba saja tidak cukup. Kita harus bantu mereka menemukan jalan hidup yang positif dan kreatif,” tuturnya.
Salah satu upaya kreatif yang digagas Akmal adalah dengan membekali para warga binaan dengan keterampilan bertani. Kegiatan ini tak hanya membantu mereka membangun diri, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan masyarakat.
“Selama di rehabilitasi, mereka diajarkan bertani dan mampu menyuplai sayuran untuk masyarakat,” ujarnya.
Pemprov Kaltim berencana membangun greenhouse di Lapas Perempuan Tenggarong dan Balai Rehabilitasi Tanah Merah untuk mendukung program ini. Akmal menegaskan bahwa pemutusan mata rantai narkoba harus dilakukan secara komprehensif, mulai dari hulu hingga hilir.
“Warga rehabilitasi perlu diberikan kegiatan positif untuk mengubah mindset dan terhindar dari jeratan narkoba,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pesatnya pertumbuhan ekonomi seringkali memicu peningkatan penyalahgunaan narkoba, karena membawa peluang bisnis yang menggiurkan bagi para pengedar.
“Pencegahan dan penindakan harus dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pihak, mulai dari kepolisian hingga instansi dan lembaga lain,” tegas Akmal.
Kepala BNNP Kaltim, Brigjen Pol Rudi Hartono, menyatakan bahwa HANI menjadi momentum untuk membangkitkan semangat para warga rehabilitasi agar mereka dapat berkarya dan kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan baru.
“Warga binaan adalah bagian dari saudara kita dan anak bangsa,” kata Rudi.
Rudi berharap Pemprov Kaltim terus mendukung pengembangan kreativitas dan kemandirian warga rehabilitasi agar mereka bisa hidup mandiri dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Puncak peringatan HANI 2024 diwarnai dengan drama musikal yang dipersembahkan oleh Lapas Perempuan Tenggarong dan diakhiri dengan menyaksikan tayangan virtual puncak peringatan HANI yang diselenggarakan oleh BNN RI.
Peringatan HANI ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak untuk bersatu padu dalam memerangi narkoba. Narkoba bukan hanya musuh generasi muda, tapi juga ancaman serius bagi masa depan bangsa. (Yah/Fch/Klausa)