Samarinda, Klausa.co – Hujan deras yang mengguyur Samarinda sejak dini hari, Selasa (27/5/2025), memicu bencana longsor di sejumlah titik rawan. Salah satu lokasi terdampak terparah berada di Jalan Gerilya, Gang Keluarga, RT 102, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang. Enam orang menjadi korban dalam kejadian yang meluluhlantakkan empat bangunan tersebut.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 12.08 Wita. Menurut keterangan warga, suara gemuruh disusul ambruknya struktur bangunan memecah suasana siang. Seorang saksi mata, Megi (36), mengatakan ia sempat melihat beberapa orang tertimbun di dalam rumah yang runtuh.
“Ada korban di dalamnya,” ujarnya singkat.
Tim SAR gabungan dikerahkan ke lokasi. Komandan Tim Basarnas Samarinda, Iwan Setiawan Abbas, mengonfirmasi bahwa empat dari enam korban mengalami luka-luka dan telah mendapat penanganan medis. Dua lainnya sempat tertimbun material longsor.
“Satu korban bernama Ayu (24) berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat sekitar pukul 15.25 Wita dan langsung dibawa ke rumah sakit,” ungkap Abbas kepada awak media.
Namun, hingga berita ini diturunkan, satu korban lainnya, Sutiah (50), masih belum ditemukan. Proses pencarian dihentikan sementara karena kondisi pencahayaan yang minim dan kontur tanah yang labil. Abbas menegaskan bahwa evakuasi akan dilanjutkan keesokan paginya, demi keselamatan petugas di lapangan.
“Tim tetap bersiaga di lokasi. Jika terdengar suara atau tanda-tanda dari dalam reruntuhan, kami akan segera merespons,” ujarnya.
Empat korban luka lainnya diketahui tidak tertimbun dan telah lebih dulu dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara itu, pihak berwenang mengimbau warga untuk menjauhi lokasi longsor. Curah hujan yang masih tinggi membuat kawasan ini rawan longsor susulan. Petugas juga terus memantau pergerakan tanah di sekitar titik kejadian. (Din/Fch/Klausa)