Klausa.co

Larangan Dicabut Pusat, Industri Hotel Kaltim Diprediksi Bangkit Lagi

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Restiawan Baihaqi. ( Foto : Istimewa )

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Kebijakan pemerintah pusat yang kembali memperbolehkan instansi pemerintah menggelar rapat dan pertemuan di hotel maupun restoran membawa angin segar bagi pelaku usaha perhotelan di Bumi Etam. Langkah ini disambut antusias oleh kalangan industri pariwisata yang sebelumnya terpukul akibat larangan tersebut.

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim), Restiawan Baihaqi, menilai kebijakan ini sangat strategis dalam menyelamatkan industri perhotelan yang sempat berada di ujung tanduk.

“Selama pembatasan berlaku, hampir tidak ada kegiatan instansi di hotel. Okupansi anjlok, dan beberapa hotel bahkan sempat menyusun skema PHK. Dengan izin ini, peluang PHK bisa ditekan,” ujar Restiawan, Jumat (20/6/2025).

Meski Dispar Kaltim belum menerima surat edaran resmi dari Kementerian Dalam Negeri secara fisik, sejumlah instansi daerah disebut sudah mulai menyelenggarakan kegiatan pertemuan di hotel. Di antaranya adalah Diskominfo dan Dispar Kaltim sendiri.

Baca Juga:  Dispar Kaltim Ajak Warga Habiskan Libur Iduladha di Destinasi Wisata Lokal

“Informasi digital soal kebijakan ini sudah cukup jadi dasar untuk bergerak. Kalau kita menunggu surat fisik, bisa-bisa sudah telat. Dua bulan ke depan bisa jadi masa kritis bagi sektor ini,” ungkapnya.

Restiawan menambahkan, dibukanya kembali izin ini tidak hanya membantu sektor hotel, tetapi juga berpotensi menggerakkan kembali industri pariwisata daerah secara keseluruhan. Ia menjelaskan bahwa kegiatan rapat di hotel umumnya turut mendorong pergerakan wisatawan.

“Peserta rapat biasanya menginap, lalu memanfaatkan waktu luang untuk berwisata di sekitarnya. Ini memberikan efek ganda yang sangat positif bagi pelaku usaha pariwisata lokal,” jelasnya.

Restiawan juga menyinggung penyebaran kunjungan wisatawan yang mulai merata ke berbagai daerah, termasuk Penajam Paser Utara (PPU) yang terdongkrak berkat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, ia mengakui daerah seperti Mahakam Ulu masih memerlukan perhatian, khususnya dalam hal aksesibilitas.

Baca Juga:  Samsun Harap Indonesia dan Kaltim Kondusif Jelang Event Politik 2024

“Melalui pelatihan bagi kelompok sadar wisata (Pokdarwis), kami berupaya memperkuat kapasitas lokal. Dengan begitu, geliat pariwisata di Kaltim bisa lebih merata ke seluruh daerah,” pungkasnya. (Din/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co