Samarinda, Klausa.co – Pemerintah tancap gas membentuk Koperasi Merah Putih di desa-desa. Hingga Mei 2025, lebih dari 41 ribu Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) telah digelar secara nasional. Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi dengan progres tercepat.
Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menyebut percepatan pembentukan koperasi desa ini sebagai bagian dari strategi nasional untuk mendorong ekonomi rakyat. Dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musdesus di Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (24/5/2025), Ferry menyampaikan bahwa 1.038 desa di Kaltim telah menuntaskan Musdesus, hampir separuh dari total desa yang ada.
“Ini capaian yang luar biasa, sesuai target Satgas Nasional. Juni nanti dilanjutkan pengesahan badan hukum koperasi, dan peluncuran resminya dijadwalkan Juli bersama Presiden Prabowo Subianto,” ujar Ferry.
Musdesus ini merupakan tahapan awal pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digagas lewat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Targetnya adalah membentuk 80 ribu koperasi aktif di seluruh Indonesia.
Ferry menjelaskan bahwa setiap koperasi akan mendapatkan dukungan modal awal sebesar Rp3 miliar dengan bunga pinjaman rendah, hanya 3 persen, dan tenor pinjaman hingga enam tahun.
“Kita ingin koperasi ini jadi alat pemberdayaan ekonomi warga desa. Bukan sekadar simpan pinjam, tapi pusat kegiatan ekonomi lokal,” katanya.
Selain pembiayaan, program ini juga dirancang untuk mengatasi ketergantungan desa pada tengkulak dan pinjaman online ilegal. Pemerintah bahkan berencana memanfaatkan aset-aset negara yang selama ini mangkrak di desa, seperti gedung atau lahan kementerian, sebagai fasilitas koperasi.
“Dengan koperasi yang sehat, desa bisa tumbuh mandiri. Anak-anak muda nggak perlu hijrah ke kota, hasil panen bisa dikelola langsung, dan desa punya sistem ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Ferry.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, yang hadir dalam acara tersebut memastikan bahwa semua data Musdesus di Kaltim akan tersubmit tepat waktu ke sistem Kemenkop.
“Deadline-nya 28 Mei pukul 23.30 WITA. Kami pastikan semua beres dan siap lanjut ke tahap legalisasi notaris,” ujarnya.
Acara peluncuran juga dihadiri sejumlah pejabat pusat, termasuk Deputi Bidang Usaha Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Widiastuti dan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik. (Din/Fch/Klausa)