Samarinda, Klausa.co – Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) DIKLATHUT milik Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Fahutan Unmul) di Lempake, Samarinda Utara, Rabu siang (16/4/2025). Kunjungan ini bertujuan meninjau kondisi kawasan seluas 299,03 hektar yang difungsikan untuk pendidikan dan pelatihan kehutanan.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Baba, memimpin langsung kunjungan tersebut. Ia didampingi Dekan Fakultas Kehutanan Unmul, Prof. Irawan, serta Kepala Laboratorium Alam KHDTK, Rustam Fahmy.
“Kunjungan ini bukan untuk membahas tambang ilegal, tapi untuk menyoroti peran lahan ini sebagai pusat pendidikan. Kami ingin seluruh komisi menyatukan langkah agar persoalan ini bisa dibawa ke Kementerian Kehutanan,” ujar Baba kepada wartawan.
Ia menegaskan, keberadaan KHDTK harus dijaga dari berbagai aktivitas ilegal yang mengancam kelestarian hutan. Ia juga mendorong pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang terlibat dalam kerusakan kawasan.
“Kami harap ada upaya bersama dalam memulihkan lahan yang rusak, dan menjaga agar kawasan ini tetap berfungsi sebagai pusat pendidikan kehutanan,” tambahnya.
Komisi IV juga menyoroti minimnya fasilitas penunjang operasional di kawasan tersebut. Mereka bahkan berencana mengajukan skema pinjam pakai fasilitas milik Pemkot Samarinda untuk enam bulan ke depan, sembari memperjuangkan anggaran jangka panjang.
Kepala Laboratorium Alam KHDTK, Rustam Fahmy, mengapresiasi perhatian DPRD Kaltim. Ia menilai sinergi antara Pemda dan Unmul sangat penting demi keberlanjutan kawasan hutan ini.
“Kami ingin kegiatan pendidikan di sini bisa lebih aktif, tanpa mengabaikan kelestarian ekosistem yang ada,” ujar Rustam.
Menutup kunjungan, Baba menekankan pentingnya langkah cepat dalam menyelamatkan kawasan. Ia pun telah meminta Ketua DPRD Kaltim menggelar pertemuan lintas komisi bersama aparat terkait untuk membahas langkah-langkah strategis ke depan.
“Kita harus bersinergi untuk memastikan kawasan ini tetap menjadi pusat pendidikan kehutanan yang produktif dan berkelanjutan,” tegasnya. (Din/Fch/Klausa)