Samarinda, Klausa.co – Minggu pagi (2/2/2025) di Bengkuring, genangan air masih setinggi lutut orang dewasa. Tiga hari sudah Kelurahan Sempaja Timur dikepung air, dan di RT 37, jalanan berubah menjadi kanal dadakan. Di tengah kondisi itu, 12 mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda datang membawa bantuan.
Mereka tak datang dengan tangan kosong. Karung beras, minyak goreng, mi instan, dan sarden kaleng berpindah tangan ke warga terdampak.
“Kami bergerak sendiri, tanpa melibatkan pihak lain,” kata Ketua UKM Olahraga, Yusril Rosyid.
Mahasiswa itu berbicara dengan nada yakin. Bantuan yang mereka bawa, katanya, hasil dari penggalangan dana yang mereka lakukan melalui media sosial dan pengumpulan langsung.
Di lingkungan RT 37, banjir bukan tamu asing. Ketua RT, Jambuddin, mengingatkan bahwa air kerap bertahan lama.
“Sungai Karang Mumus penentu utama. Kalau arusnya lambat, ya, air tetap di sini,” ujarnya.
Tiga hari lalu, katanya, air sempat menyentuh 160 sentimeter. Sekarang, meski surut, masih cukup tinggi untuk membuat warga waswas.
Di antara rumah-rumah yang masih digenangi air, bantuan mahasiswa itu disambut dengan senyum. Warga menganggap aksi mereka lebih dari sekadar pemberian sembako.
“Paling tidak, kami merasa tak sendiri,” kata seorang penerima bantuan. (Wan/Fch/Klausa)