Samarinda, Klausa.co – Debat pertama Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung dinamis, terutama di sesi kedua. Calon gubernur petahana, Isran Noor, memberikan tanggapan atas pernyataan rivalnya, Rudy Mas’ud, yang berpasangan dengan Seno Aji. Pada sesi ini, Rudy menjawab pertanyaan panelis terkait pemerataan layanan kesehatan di Kaltim.
Dimulai dengan metode fish bowl, memilih pertanyaan secara acak, Rudy memaparkan program kesehatan yang dijanjikan dalam kampanyenya. Salah satu andalan yang diusungnya adalah peningkatan sarana kesehatan melalui program “gratispol” dan “jospol”. Ia berjanji untuk memperbaiki fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.
“Sarana dan fasilitas kesehatan akan kami tingkatkan. Juga akan ada rumah sakit unggulan di setiap kabupaten dan kota,” ujar Rudy penuh percaya diri.
Namun, di tengah paparan programnya, Rudy tergelincir pada data wilayah administratif Kaltim. Ia menyebut Bumi Etam memiliki 10 kecamatan, bukan 10 kabupaten/kota.
“Kaltim sangat luas, 127 ribu kilometer persegi. Ada 10 kecamatan,” katanya, tanpa menyadari kekeliruan.
Isran, yang diberi kesempatan untuk menanggapi, mengambil momen ini dengan ringan. Menggunakan tagline khas kampanyenya, “Paham lah Ikam?”, Isran membenarkan data yang disampaikan Rudy.
“Cuma mau meluruskan saja, bukan 10 kecamatan, tapi 10 kabupaten/kota,” ujar Isran sambil tersenyum, memberikan teguran halus.
Tanggapan Isran yang singkat dan santai seolah memperlihatkan sikapnya yang tak ingin terlalu dalam mengkritik lawan.
“Kalau terlalu banyak kritik, nanti takut dilaporkan ke polisi. Terima kasih, itu saja,” tutupnya dengan gurauan, mengakhiri perdebatan dengan tawa.
Debat ini menjadi ajang penting bagi para calon gubernur Kaltim untuk memaparkan visi dan misi mereka. Meski terkesan ringan, momen kecil seperti ini kerap menentukan persepsi publik terhadap kapabilitas calon pemimpin mereka. (Nur/Fch/Klausa)