Samarinda, Klausa.co – Sabtu (23/11/2024), Gor Segiri, Samarinda, bergemuruh. Ribuan warga Kalimantan Timur memadati arena untuk menghadiri kampanye akbar terakhir Isran Noor dalam gelaran Kaltim One Festival, sehari sebelum memasuki masa tenang Pilkada 2024. Calon gubernur petahana itu menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang terus mengalir selama masa kampanye.
“Ini bukan hanya soal saya sebagai kandidat. Antusiasme yang terlihat di sini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih pemimpin dengan hati nurani,” ujar Isran usai kampanye.
Namun, momen tersebut tidak hanya menjadi ajang orasi politik. Di tengah kerumunan, sejumlah deklarasi mengejutkan terjadi. Beberapa pendukung rival politiknya secara terbuka menyatakan beralih mendukung Isran.
“Mereka mulai menyadari banyak hal dan memutuskan untuk bergabung. Ada yang tadinya mendukung calon lain, tetapi akhirnya memilih kita,” tutur Isran.
Bagi Isran, pergeseran dukungan ini lebih dari sekadar angka statistik. Ia menilai, kampanye kali ini menjadi sarana introspeksi bagi dirinya dan tim, memastikan setiap langkah tetap berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Dalam pidatonya, Isran menyampaikan pesan tegas kepada para pendukungnya yang kerap disebut #Labubuhanku. Ia mengimbau mereka untuk menggunakan hak pilih dengan bijak pada 27 November mendatang, demi menjaga kualitas demokrasi di Kalimantan Timur.
“Kita harus menolak segala bentuk manipulasi, termasuk politik uang. Pilihlah pemimpin yang benar-benar sesuai dengan hati nurani,” tegasnya.
Isran juga mengingatkan, memilih pemimpin bukan hanya soal janji-janji populis, tetapi juga rekam jejak dan visi ke depan. Pemimpin terpilih, menurutnya, harus mampu membawa Kalimantan Timur menuju arah pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Masyarakat memiliki kekuatan politik yang besar. Gunakan hak pilih dengan jujur dan bertanggung jawab. Jangan terpengaruh oleh tekanan atau iming-iming apapun,” pungkasnya.
Dalam momen yang sarat simbolisme itu, Isran meneguhkan posisinya sebagai figur yang ingin mengukuhkan demokrasi sebagai jalan perubahan. Kini, hanya menghitung hari sampai waktu pemungutan suara. Keputusan ada di tangan rakyat Kalimantan Timur. (Nur/Fch/Klausa)