Samarinda, Klausa.co – Kota Tepian menjadi saksi antusiasme olahraga yang terus tumbuh di Benua Etam. Sebanyak 700 peserta dari berbagai penjuru Kalimantan Timur (Kaltim) berkumpul di Lapangan Tenis Universitas Mulawarman, Jumat (15/11/2024), untuk mengikuti Kejuaraan Kaltim Open Tournament Pickleball 2024.
Meski hujan mengguyur hampir setiap hari, semangat para atlet dan panitia tak tergoyahkan. Kepala Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, memastikan bahwa turnamen berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
“Syukurnya, hujan hanya sebentar-sebentar. Semua pertandingan bisa dilanjutkan sesuai jadwal. Kami optimistis semifinal dan final pada hari Minggu dapat selesai tepat waktu,” ujar Hasbar, Sabtu (16/11/2024).
Turnamen ini membuka kompetisi di empat kategori, pelajar, usia 19 tahun, usia 35 tahun, dan eksekutif. Untuk memastikan kelancaran, panitia mengandalkan sistem terjadwal otomatis. Sistem ini memungkinkan peserta mengetahui jadwal dan lawan sejak awal, meminimalisasi risiko protes.
“Jadwal sudah terprogram dari awal. Tidak ada ruang untuk perubahan mendadak atau ketidakpastian. Ini memudahkan kami sebagai panitia, sekaligus memberikan kepastian bagi peserta,” jelas Hasbar.
Sebagai tuan rumah, Samarinda baru mulai membangun geliat olahraga pickleball. Namun, Hasbar mengakui bahwa kualitas permainan para peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Kaltim cukup merata.
“Tingkat permainan sudah mulai menunjukkan perkembangan positif. Ini bukti bahwa pickleball mulai diterima di berbagai daerah, tak hanya di Samarinda,” tambahnya.
Dengan tingginya antusiasme peserta dan dukungan masyarakat, turnamen ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang lebih besar di masa mendatang.
“Kami ingin Kaltim Open Tournament Pickleball menjadi agenda tetap yang tidak hanya memajukan olahraga ini, tetapi juga mempererat silaturahmi masyarakat di Kalimantan Timur,” pungkas Hasbar.
Gelaran Kaltim Open Tournament Pickleball 2024 pun menjadi langkah awal menjadikan olahraga ini lebih populer di Benua Etam, sekaligus mendorong regenerasi atlet. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)