Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mulai membenahi fondasi pembangunan kepemudaan dengan pendekatan berbasis data. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim tengah mengembangkan sistem pendataan digital bernama GoSepakat untuk memetakan profil pemuda di seluruh penjuru provinsi.
Langkah ini diambil lantaran selama ini kebijakan kepemudaan di Kaltim kerap berjalan tanpa pijakan data yang jelas. Siapa saja pemuda yang dimaksud, berapa jumlah mereka, hingga seberapa besar partisipasi mereka dalam organisasi kerap menjadi pertanyaan tanpa jawaban berbasis data.
“Kita sering bicara soal membangun pemuda, tapi pemuda yang mana? Berapa jumlahnya? Berapa yang aktif berorganisasi? Selama ini kita tidak punya datanya. Maka GoSepakat dibangun agar program-program bisa lebih terarah,” ujar Rusmulyadi, Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim.
GoSepakat dirancang untuk mencatat data pemuda secara rinci. Mulai usia, jenis kelamin, hingga keanggotaan dalam organisasi. Sistem ini bahkan mampu menyajikan distribusi usia secara detail, sehingga memudahkan pemerintah dalam menyusun berbagai program pelatihan, pembinaan, hingga penguatan kapasitas pemuda yang berbasis kebutuhan riil.
Salah satu organisasi yang sudah masuk dalam sistem adalah Satuan Aksima Siswa Indonesia. Profil anggotanya kini tercatat lengkap, termasuk struktur usia dan jenis kelamin masing-masing anggota.
Pengembangan GoSepakat dimulai sejak 2023 dan telah memasuki tahap uji coba sepanjang 2024. Peluncuran resmi ditargetkan pada 2025. Meski pendataan saat ini masih dalam proses dan belum mencakup seluruh kabupaten/kota, upaya pelengkapan terus dikebut.
Data dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyebutkan, jumlah pemuda di Kaltim diperkirakan mencapai sekitar 1,1 juta jiwa. Angka yang besar ini menjadi potensi sekaligus tantangan bagi pemerintah agar pemuda tidak sekadar menjadi penonton dalam pembangunan, melainkan terlibat aktif terutama dalam proyek strategis nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kalau datanya akurat, kita bisa arahkan program dengan lebih tajam. Pemuda Kaltim bisa kita dorong jadi bagian penting dalam suksesnya pembangunan IKN,” tegas Rusmulyadi. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)