Samarinda, klausa.co – Tak terasa pesta demokrasi akan dilaksanakan. Pemilihan umum (Pemilu) di 2024 itu pun menjadi perhatian kaum pemuda. Termasuk intelegensia kristen di Kaltim. Karena itu, DPD GAMKI Kaltim berkolaborasi dengan PIKI Kaltim, melaksanakan diskusi kepemiluan.
Mereka diskusi yang dilakukan secara online itu, mengangkat tema: Peran Partisipatif Pemuda dan Intelegensia Kristen Menjelang Pemilu Serentak 2024. Webbinar itu, dilakukan Senin 24 Oktober 2022.
Ketua PIKI Kaltim Yulianus Henock mengatakan pemahaman tentang kepemiluan dan politik secara menyeluruh, kepada masyarakat khususnya umat kristen san tokoh gereja sangat penting dilakukan.
“Peran penting kita kedepan diperlukan dalam menentukan arah kebijakan dalam pesta demokrasi di negara kita ini kedepan,” katanya, Kamis 27 Oktober 2022.
Pendapat yang sama juga diberikan oleh Ketua DPD GAMKI Kaltim Nixson Butarbutar. Menurutnya, peran warga gereja tidak hanya berhenti sampai pemilu 2024 saja. Tapi, dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahkan kedepannya, umat Kristen dapan berperan langsung sebagai penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, hingga ke civil sosiaty yang mempunyai tujuan menjaga dan mengawal penyelenggaraan pemilu.
“Ketua Bawaslu Kaltim sebagai narasumber yang bisa memberikan gambaran potensi pelanggaran dalam tahapan pemilu. Semua itu, bisa menjadi pelajaran kita semua,” terangnya.
Hari Dermanto dalam paparan materinya menjelaskan tentang pengertian demokrasi dan prinsip-prinsip hukum kepemiluan. Serta menjelaskan prinsip kerja BAWASLU dalam menghadapi pemilu serentak mendatang.
“Saya sangat berharap peran serta GAMKI dan PIKI. Tentu sangat strategis untuk bisa bersama sama membantu ketentraman menjelang pemilu serentak 2024 di Kaltim. Peran serta kita semua baik dari dalam dan luar penyelenggra harus bisa menjaga nilai-nilai partisipatif masyarakat yang baik mendatang,” jelasnya.
Koordinator TePI Jeiry Sumampow menambahkan pemilu adalah cara memberikan keterwalian Politik dari masyarakat yang merupakan integrasi secara nasional. Dalam pemilu serentak kedepan, banyak problematika secara kompleks yang harus disikapi oleh masyarakat terkhusus warga gereja.
“Banyak hal yang menjadi persoalan dalam proses pemilu nanti. Mulai dari peraturan yang ada, hingga ke minimnya partisipasi masyarakat dalam proses pemilu. Salah satunya disebabkan banyaknya berita negatif atas proses atau jalannya pemilu tersebut,” bebernya.
“Karena itu, kader GAMKI Kaltim bersama PIKI Kaltim, dapat ambil bagian guna mengkonter isu yang beredar. Serta mengedukasi masyarakar sekitar. Sehingga, terhindar terhindar dari berita hoax dan isu-isu buruk lainnya,” tambahnya.
Editor: Redaksi Klausa