Klausa.co

Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Samarinda, Nursobah Usulkan Gunakan Infaq Masjid

Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Nursobah (Foto: apr/klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Wali Kota Andi Harun harus segera mencari cara untuk menangani penanggulangan kemiskinan dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda. Pasalnya, angka kemiskinan yang masuk dalam kategori ekstrem di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini cukup tinggi.

Menanggapi itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda Nursobah mengusulkan agar ada program yang dapat mengentaskan angka kemiskinan ekstrem di Kota Tepian. Pasalnya, persoalan kemiskinan ekstrem ini merupakan tantangan yang harus dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Dari data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), beber Nursobah, ada sekitar 9.032 penduduk miskin di Kota Tepian, namun yang tergolong miskin ekstrem itu mencapai 1.600 penduduk.

Baca Juga:  Shania Harapkan Bantuan di Sektor Pertanian Disalurkan Secara Merata

Nursobah meminta pemerintah dapat menangani permasalahan ini hingga tuntas. Sebab, Presiden Joko Widodo menargetkan agar angka kemiskinan ekstrem di seluruh daerah bisa turun hingga nol persen.

“Angka kemiskinan ekstrem yang ada ini bisa diselesaikan sebenarnya. Ambil contoh saja, di Samarinda itu ada 500 masjid dan langgar. Mereka bisa saling berbagi untuk membantu masyarakat miskin di sekitarnya,” paparnya.

Jadi nantinya, masing-masing masjid dan langgar di Kota Samarinda bisa memberikan bantuan dengan dana infaq masjid kepada 3 kepala keluarga yang tergolong miskin ekstrem. Sehingga, dana ini bisa benar-benar bermanfaat untuk warga miskin di sekitarnya.

“Kita kan hanya berharap agar tidak ada lagi masyarakat miskin di Samarinda. Itu solusi jika memang kemiskinan ekstrem ini benar-benar ingin segera diselesaikan,” tuturnya.

Baca Juga:  Pemkot Samarinda Siap Tindak Tegas Jukir Liar, Pengusaha Wajib Sediakan Lahan Parkir

Apabila usulan tersebut disetujui, maka harus segera disosialisasikan. Kemudian, pemerintah bisa memberikan data penduduk miskin yang tergolong ekstrem ini ke pengurus langgar maupun masjid yang ada di Kota Samarinda.

“Kalau memang kemiskinan ekstrem ini mau diselesaikan, segera sosialisasikan dan serahkan data itu ke pengurus langgar maupun masjid yang ada di Samarinda. Karena kalau kita dengar, di masjid itu kasnya terkumpul puluhan juta sampai miliaran,” bebernya.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa setiap hari Jumat ada 1 program yang dilakukan masjid di Kota Samarinda, namanya Jumat berkah. “Jadi setiap jum’at itu bagi-bagi nasi segala macam. Bukan saya tidak setuju. Alangkah baiknya, bisa dibagikan tepat sasaran kepada 1.600 warga miskin ekstrem,” pintanya. (Apr/Fch/Adv/DPRD Samarinda)

Baca Juga:  Andi Harun Jabat Periode Kedua, Legisatif Samarinda Ingatkan PR Proyek Strategis

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co