Tenggarong, Klausa.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki bisnis ternak sapi yang cukup menjanjikan. Bisnis ini dijalankan sejak tahun 2009 melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan menggunakan metode lumbar.
Metode lumbar adalah cara memelihara sapi dengan melepaskannya di kawasan perkebunan sawit setiap pagi. Sapi-sapi tersebut bebas mencari makan sendiri di sana. Kemudian, sore harinya sapi-sapi dikumpulkan kembali ke tempat yang aman dari gangguan manusia maupun binatang buas.
Kepala Desa Beringin Agung, Kusnadi, mengatakan bahwa bisnis ternak sapi ini sudah berhasil terkelola dengan baik. Sebagian besar warga desanya juga menekuni profesi sebagai peternak sapi. Saat ini, ada 22 ekor sapi ternak yang dikelola oleh BUMDes dan 17 ekor lagi masih dalam proses penggemukan.
“Beberapa kelompok ternak berhasil. Artinya, ada sapi yang dikembangkan dan alhamdulillah cukup menunjang perekonomian masyarakat,” ujar Kusnadi.
Bahkan, salah satu kelompok ternak di Desa Beringin Agung pernah mendapat penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai pemeliharaan sapi ekstensif yang dilumbar. Penghargaan itu diberikan pada tahun 2017.
“Alhamdulillah salah satu kelompok itu kemarin dapat apresiasi atau penghargaan dari bapak Gubernur Kaltim dan dinobatkan sebagai pemeliharaan sapi ekstensif yang dilumbar,” tutur Kusnadi.
Bisnis ternak sapi ini merupakan salah satu upaya Pemdes Beringin Agung untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan perekonomian warga. Selain itu, bisnis ini juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat desa. (Dy/Mul/Adv/Diskominfo Kukar)Â