Samarinda, Klausa.co – Keterbukaan akses bagi pemuda disabilitas di Kalimantan Timur (Kaltim) bukan sekadar wacana. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim bahkan jadi satu-satunya di Indonesia yang memiliki Forum Pemuda Disabilitas. Sayangnya, upaya inklusi yang dibangun belum sepenuhnya berbalas.
“Kami sudah berulang kali mengundang, bahkan mendatangi langsung. Tapi responsnya masih minim,” kata Rusmulyadi, Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Dispora Kaltim, saat ditemui pekan lalu.
Dispora Kaltim sejak lama memberi ruang khusus bagi pemuda disabilitas dalam berbagai program pelatihan, termasuk dengan mencantumkan jalur dan kuota khusus di setiap pengumuman resmi. Partisipasi mereka bahkan disebut sebagai syarat mutlak dalam setiap kegiatan kepemudaan.
Namun, sejak kepengurusan baru di organisasi pemuda disabilitas, intensitas komunikasi justru melemah. Menurut Rusmulyadi, belum terbangunnya kedekatan emosional bisa jadi penyebab utama.
“SK pengurus baru sudah terbit, kami juga sudah sempat bertemu. Tapi komunikasi masih belum cair. Padahal informasi selalu kami kirimkan, undangan pun kami layangkan lewat WhatsApp,” ujarnya.
Meski begitu, Dispora Kaltim menegaskan komitmennya untuk terus membuka pintu. Kuota khusus disabilitas dalam program pelatihan tidak akan dialihkan ke peserta umum, sepi partisipasi sekalipun.
“Kami tetap menunggu. Kami ingin mereka tahu bahwa ruang ini selalu ada untuk mereka, tanpa kecuali,” tegas Rusmulyadi.
Dispora berharap, ke depan, sinergi dengan komunitas pemuda disabilitas bisa terbangun lebih erat, agar peluang dan program yang ada benar-benar dimanfaatkan. Inklusi, bagi Dispora Kaltim, bukan sekadar simbol, tapi bagian penting dari pembangunan kepemudaan yang setara. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)