Samarinda, Klausa.co – Kalimantan Timur (Kaltim) tengah dihadapkan tantangan untuk membangun ulang tim sepak bola pelajar dari nol. Tantangan ini muncul seiring berakhirnya masa sekolah mayoritas pemain yang sebelumnya memperkuat tim di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim tak ingin kehilangan momentum. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Rasman Rading, menegaskan pentingnya regenerasi yang bukan sekadar formalitas. Ia meminta pelatih segera bergerak cepat menyusun komposisi baru.
“Kalau 10 pemain inti sudah lulus SMA, praktis kita harus mulai dari awal. Itu berarti seleksi harus dilakukan sekarang, bukan nanti,” kata Rasman di Samarinda pada Sabtu (7/6/2025).
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjadikan kejuaraan sepak bola U-15 sebagai panggung pencarian talenta. Turnamen yang digelar di berbagai kabupaten/kota ini menjadi ruang seleksi terbuka, tempat pelatih bisa memantau dan menjaring bakat muda yang berpotensi besar.
Namun Rasman mengingatkan, regenerasi bukan semata soal mengganti nama di daftar pemain. Lebih dari itu, proses ini membutuhkan ketekunan membangun kekompakan sejak awal, menanamkan filosofi bermain, hingga menciptakan chemistry di antara pemain yang benar-benar baru mengenal satu sama lain.
“Sepak bola itu permainan tim. Kalau tidak dibentuk dari sekarang, kita bisa kehilangan identitas permainan kita,” ujar Rasman.
Ia menambahkan bahwa POPNAS bukan hanya soal tampil, tetapi juga soal menjaga reputasi dan daya saing Kaltim di level nasional. Untuk itu, proses seleksi yang ketat, terencana, dan berbasis potensi menjadi strategi yang tak bisa ditawar.
Ajang U-15, menurut Rasman, adalah laboratorium pembinaan, tempat calon-calon bintang masa depan diuji.
“Tak melulu soal teknik, tapi juga komitmen dan mentalitas,” pungkasnya. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)