Samarinda, Klausa.co – Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) terus menegaskan komitmennya dalam membina generasi muda melalui pendekatan yang tak melulu soal pelatihan teknis. Fokus utamanya kini bergeser ke penguatan soft skill dan pembangunan karakter pemuda secara berkelanjutan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Hasbar, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, menjelaskan bahwa program pembinaan pemuda terbagi dalam dua klaster utama, yakni pengembangan dan pemberdayaan. Dua pendekatan ini dirancang saling melengkapi, bukan berjalan terpisah.
“Pengembangan itu menyasar sekitar 5.000 pemuda, sedangkan program pemberdayaan menjangkau sekitar 3.000 peserta,” ujar Hasbar kepada Klausa.co.
Menurutnya, pengembangan lebih menekankan pada penguasaan life skill, sementara pemberdayaan berfokus pada penanaman soft skill dan pembentukan mental dasar. Polanya, Dispora akan melakukan pemberdayaan terlebih dahulu sebelum masuk ke fase pengembangan.
“Kami ingin mereka dibekali dulu dengan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja tim. Setelah itu baru masuk ke keterampilan teknis. Sistemnya dibuat berkesinambungan,” jelasnya.
Hasbar mengungkapkan bahwa secara umum pelaksanaan program berjalan cukup mulus, meskipun masih ada tantangan teknis terkait penggunaan fasilitas di daerah.
“Biasanya soal sarana dan prasarana yang belum merata. Tapi untuk kebutuhan dasar seperti konsumsi dan logistik peserta, itu kami tangani langsung,” tuturnya.
Dispora Kaltim menargetkan agar program ini tidak hanya melahirkan pemuda yang terampil, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kesiapan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Segmen mahasiswa menjadi salah satu fokus utama karena dinilai punya potensi besar sebagai agen perubahan.
“Yang kita dorong bukan sekadar kompetensi, tapi kesiapan mental dan kepedulian sosial. Ini penting agar mereka tidak hanya jadi penonton dalam pembangunan Kaltim,” pungkas Hasbar. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)