Kukar, Klausa.co – Pasar Tangga Arung di Tenggarong kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena geliat perdagangan atau penataan baru, melainkan isu yang menyebut adanya praktik jual beli lapak secara ilegal oleh pedagang yang tidak terdaftar. Merespons kabar tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Kartanegara (Disperindag Kukar) buka suara.
Plt. Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menegaskan bahwa instansinya tidak pernah terlibat dalam praktik semacam itu. Ia juga memastikan bahwa pendataan seluruh lapak telah dilakukan secara sistematis sebelum proses pembongkaran pasar dimulai.
“Kalau ada yang merasa dirugikan atau menemukan indikasi pelanggaran, kami justru mendukung untuk melaporkannya ke pihak berwenang,” ujar Sayid.
Pendataan, kata dia, melibatkan tiga unsur. Yakni Disperindag Kukar, Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), dan Forum Pedagang. Kolaborasi ini diambil sebagai langkah pengamanan agar tidak ada penyimpangan dalam proses pengelolaan maupun distribusi lapak di pasar tersebut.
Isu yang berkembang di tengah masyarakat sempat menyebut bahwa ada pihak tertentu yang diduga bukan bagian dari pedagang resmi. Oknum ini mencoba memperjualbelikan lapak. Namun hingga kini, Sayid menegaskan belum ada laporan resmi yang disertai bukti.
“Setiap dugaan pelanggaran harus disertai bukti kuat. Kalau memang ada unsur penipuan atau pelanggaran hukum, silakan laporkan. Kami tidak bisa menindaklanjuti kalau hanya berdasarkan kabar burung,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam menerima informasi, terutama yang tersebar di media sosial. Menurutnya, publik perlu bersikap kritis dan tidak langsung mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Kami tidak bisa menahan arus isu, tapi setidaknya masyarakat bisa bijak memilah dan mengecek dulu sebelum ikut menyebarkan,” pungkasnya. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)
