Samarinda, Klausa.co – Dinas Perhubungan Kalimantan Timur (Dishub Kaltim) terpaksa menunda agenda besar mereka tahun ini. Proyek yang dimaksud adalah revitalisasi Terminal Sungai Kunjang. Bukan karena perencanaan yang gagal, tapi karena kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim.
Anggaran sebesar Rp40 miliar yang semula disiapkan untuk memperbarui terminal di Samarinda tersebut, kini dialihkan untuk program-program prioritas lain. Total efisiensi yang dilakukan mencapai Rp48 miliar, memangkas anggaran Dishub dari Rp245 miliar menjadi Rp197 miliar.
“Kami ingin Terminal Sungai Kunjang lebih representatif, tapi karena efisiensi, terpaksa ditunda dulu,” ujar Plt. Kepala Dishub Kaltim, Irhamsyah, Selasa (15/4/2025).
Meski begitu, ia menegaskan terminal masih tetap bisa beroperasi, terutama sebagai simpul transportasi antar kota dan antar provinsi (AKDP).
Sebagai gantinya, Dishub akan memperkuat program-program strategis yang masuk dalam skema Gratispol dan Jospol. Salah satu prioritas utamanya adalah peningkatan keselamatan jalan: mulai dari penambahan penerangan jalan umum (PJU), perbaikan rambu lalu lintas, hingga pemasangan rambu Zona Aman Sekolah (ZOSS) di berbagai titik depan sekolah.
Irhamsyah juga mengungkapkan bahwa pemangkasan anggaran turut berdampak pada operasional internal Dishub, termasuk pengurangan biaya perjalanan dinas dan kebutuhan administrasi seperti alat tulis kantor.
Namun, ia memastikan arah kebijakan baru ini tetap selaras dengan kebutuhan masyarakat.
“Setiap program prioritas akan tetap berjalan, meski kami harus melakukan penyesuaian di sana-sini,” tutupnya. (Din/Fch/Klausa)
