Kukar, Klausa.co – Hamparan sawah hijau membentang luas di bawah langit biru cerah Tenggarong Seberang. Para petani bergerak lincah di antara pematang, menyapa pagi dengan optimisme. Sinar matahari keemasan menerobos dedaunan padi, berkilauan bagaikan permata di tengah hamparan hijau. Suara gemericik air dari irigasi buatan menyapa telinga, melengkapi harmoni alam yang sempurna.
Di tengah panorama indah ini, Sujoko, seorang petani di Tenggarong Seberang, menunjuk ke arah sawahnya dengan penuh semangat. “Lihatlah, warna hijau padi ini, itu artinya harapan!” serunya. Di sampingnya, Jamasri, anggota Gapoktan KTNA Buki Pariaman, mengangguk setuju, matanya berbinar menatap hasil kerja keras para petani.
Namun, perjalanan para petani ini tidak selalu mulus. Kekeringan sering menjadi batu sandungan yang menghambat langkah mereka. Melihat kesulitan ini, Bupati Edi Damansyah tak tinggal diam. Program pompanisasi di 89 titik digalakkan, termasuk di Tenggarong Seberang. Harapan baru pun tumbuh. Air, sumber kehidupan, kini mengalir lebih lancar, membawa nutrisi ke ladang-ladang yang dahaga.
Edi Damansyah memahami bahwa pertanian modern memerlukan alat yang modern pula. Bantuan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) serta pupuk pun digulirkan kepada kelompok tani. Dengan alsintan, tanah-tanah Kutai Kartanegara dibajak, disemai, dan dipanen dengan lebih efisien. Pupuk yang diberikan menjadi asupan yang membuat tanaman tumbuh subur.
Program Dedikasi Kukar Idaman menjadi salah satu inisiatif yang paling berdampak. Alat Excavator Mini, Combain, dan Rotapator diserahkan kepada Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) Tenggarong Seberang. Alat-alat ini bukan hanya mempermudah pekerjaan, tetapi juga menjadi simbol dari kemajuan pertanian di wilayah tersebut.
Sujoko dan Jamasri adalah contoh nyata dari para petani yang merasakan manfaat bantuan Bupati. Rangkaian program pemerintah membantu mereka berjuang melawan kemarau panjang yang mengancam stabilitas pangan. Program pompanisasi menjadi salah satu yang paling diapresiasi.
“Tanpa air, sawah kami seperti layu tanpa jiwa,” kata Sujoko, mengingat masa-masa sulit ketika sawah mereka hampir mati kekeringan. “Tapi sekarang, lihatlah! Sawah kami hidup kembali, dan itu semua berkat bantuan yang kami terima.”
Sejak menjabat sebagai Bupati, Edi Damansyah menunjukkan komitmennya terhadap sektor pertanian. Program Dedikasi yang ia luncurkan bukan hanya sekadar janji politik, melainkan wujud nyata dari perhatian dan dukungan pemerintah daerah terhadap para petani.
“Kita harus memastikan bahwa pertanian di Kutai Kartanegara tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang,” ujar Edi saat diwawancarai di sela-sela kunjungannya ke desa agrowisata.
Edi percaya bahwa pertanian adalah jantung dari Kutai Kartanegara. Oleh karena itu, ia tidak ragu untuk turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluh kesah petani, dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi. Dari operasi pasar murah hingga pembangunan kawasan agrowisata, setiap program yang diluncurkan selalu mengedepankan kepentingan petani.
Upaya Edi mendongkrak sektor pertanian pun berbuah manis. Data BPS Kaltim menunjukkan bahwa Kukar menyumbang 46,80 persen dari keseluruhan luas panen padi sawah di Kaltim pada 2023. Produksi padi Kukar juga mencapai 106.411,09 ton, atau 49.42 persen dari total produksi di Kaltim.
Laju Pertumbuhan PDRB dari sektor pertanian pun kembali meroket. Dari hanya 1,02 persen pada 2021, menjadi 2,91 persen pada 2023. Distribusi PDRB sektor itu pun mencapai 13,12 persen pada 2023, terbanyak setelah Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying.
Melesatnya sektor pertanian pun memberi impak hebat terhadap Kukar secara umum. Laju pertumbuhan ekonomi terus membaik, tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka pun turun.
Pelan-pelan, upaya Edi Damansyah melakukan transformasi ekonomi di Kukar mulai terbayar. Misi besar membawa pertanian menjadi jagoan ekonomi Kukar ibarat sebuah kapal yang berlayar di tengah badai. Kapal itu adalah komunitas petani, badainya adalah tantangan alam, dan Bupati Edi Damansyah adalah nahkoda yang membawa mereka menuju pelabuhan yang aman. (Mar/Mul/ADV/Diskominfo Kukar)