Samarinda, Klausa.co – Pendaftaran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) Tuntas dan Stimulan bagi mahasiswa resmi dibuka selama 40 hari. Yakni sejak tanggal 20 Februari hingga 31 Maret 2023. Sementara bagi pelajar, dibuka selama 38 hari, mulai 1 Maret sampai 7 April 2023.
Setiap tahun, pemerintah berupaya untuk terus meningkatkan anggaran BKT. Pada 2019-2021, total anggaran yang dilontarkan dengan menggunakan APBD Murni dan Perubahan Kaltim mencapai Rp150 miliar hingga Rp 165 miliar.
Lalu pada 2022 kata Badan Pengelola (BP) BKT Imam Hidayat, total anggaran menggunakan APBD Murni dan Perubahan Kaltim sebesar Rp304 miliar. Sedangkan pada 2023, anggaran BKT mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp 375 miliar. Alokasi anggaran ini hanya menggunakan APBD Murni.
“Kami kurang tahu apakah nanti ada tambahan anggaran dalam APBD perubahan, atau tidak. Sebab, akan terjadinya pergantian pimpinan,” jelasnya, Senin (20/2/2023).
Dijelaskan Imam, peruntukan BKT Tuntas hanya untuk mahasiswa saja. Pasalnya, kategori BKT Tuntas ini hanya dibiayai sesuai dengan semester sisa yang belum ditempuh mahasiswa. Itu artinya, tidak mungkin dilakukan pada pelajar.
“Para pelajar hanya diberikan kategori stimulan yang sifatnya setiap satu tahun sekali,” terangnya, di Ruang Kersik Luway, Kantor Disdikbud Kaltim, Jalan Basuki Rahmat Nomor 5, Samarinda.
Penyelenggaraan BKT 2023 memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini pendaftaran dibuka secara langsung bersamaan pengumuman. Bedanya, dilakukan pemberitahuan dulu melalui pengumuman tanggal 10 Februari 2023. Dilanjutkan dengan pemberitahuan petunjuk teknis (juknis) pada tanggal 14 Februari 2023.
“Berikutnya, pendaftaran dibuka tanggal 20 Februari 2023 bagi mahasiswa. Kalau untuk pelajar tanggal 1 Maret 2023. Bagi yang ingin mendaftar bisa melalui https://beasiswa.kaltimprov.go.id/,” bebernya.
Pada kesempatan itu, ia juga menuturkan alasan pihaknya mengatur jadwal seperti itu. Di antaranya, karena banyak sekali kesalahan yang dilakukan para pendaftar. Terutama pada saat proses administrasi. Makanya, para peserta diberi waktu untuk membaca juknis supaya mereka membaca dengan seksama.
“Dari pengalaman, banyak kesalahan dari sisi administrasi. Semoga dengan cara ini, bisa menekan dan mengurangi kesalahan, agar mereka tidak gugur pada tahap verifikasi administrasi,” harapnya.
Pendaftaran untuk mahasiswa dijadwalkan lebih dulu dan tidak berbarengan juga ada alasannya. BP BKT tidak ingin terjadinya data yang menumpuk agar tidak overload. “Makanya digilir supaya masalah yang timbul berkurang. Khusus untuk pelajar, nanti akan dilakukan sosialisasi secara langsung ke kabupaten/kota,” paparnya. (Apr/Fch/Klausa)
