Klausa.co

BPBD Samarinda dan BMKG Peringatkan Potensi Pasang Sungai di Samarinda

Kawasan terdampak pasang sungai di Samarinda. (Foto : Istimewa )

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Timur memprediksi potensi pasang sungai di Samarinda dapat mencapai ketinggian hingga 2,9 meter selama periode 21-30 April. Diyan Novrida, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa fenomena ini berpotensi berkaitan dengan banjir rob, yang memerlukan perhatian serius dari warga sekitar.

“Empat wilayah utama yang diperkirakan terdampak langsung adalah Balikpapan, Samboja, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Kawasan ini tidak hanya padat penduduk, tetapi juga memiliki aktivitas tambak dan pelabuhan yang cukup aktif,” ujar Diyan.

Selain itu, pasang laut di Sungai Mahakam diprediksi mencapai ketinggian 2,7 hingga 2,9 meter, terutama pada pagi hari antara pukul 07.00 hingga 10.00 Wita. Pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 28-30 April, sementara surut terendah diprediksi pada dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.

Baca Juga:  PAW Makmur HAPK di DPRD Kaltim, Fraksi Golkar Targetkan Selesai Bulan Juni

BMKG mengingatkan warga yang tinggal di dekat pantai atau tepi sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Pemantauan cuaca dan air secara berkala, serta kerja sama antarwarga, menjadi kunci dalam meminimalkan risiko.

“Ini bukan hanya soal cuaca ekstrem, tapi soal kesiapan kita menghadapi kemungkinan terburuk,” tutup Diyan.

Sementara itu, Romiansyah, Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, menanggapi prediksi ini dengan menyatakan bahwa kondisi di lapangan belum masuk tahap darurat.

“Genangan air yang terjadi di beberapa titik, seperti Jalan Tarmidi, Jalan Dr. Sutomo, dan Jalan P Diponegoro, disebut sebagai akibat dari kombinasi pasang Sungai Mahakam yang tinggi dan curah hujan yang deras,” ungkapnya

Baca Juga:  RSUD AWS Diharapkan Jadi Rumah Sakit Rujukan Nasional, Hadi: Berikan Pelayanan Maksimal

“Air dari Sungai Mahakam yang membelah Samarinda, Tenggarong, dan Kutai Barat bisa saja naik karena pengaruh dari hulu. Ditambah dengan curah hujan, air yang seharusnya mengalir ke sungai malah kembali naik ke jalan melalui drainase,” tambahnya.

Ia juga mencatat bahwa air genangan biasanya surut sekitar pukul 10.00 Wita.

“Kami tetap memantau kondisi ini melalui situs resmi BMKG. Kami memastikan langkah-langkah antisipasi dilakukan, meski saat ini situasi masih terkendali,” tambahnya.

Romiansyah menyoroti bahwa BPBD belum dapat memastikan adanya hubungan langsung antara banjir rob dan kondisi pasang air di Samarinda.

“Yang jelas, faktor utama saat ini adalah pasang air sungai yang tinggi ditambah curah hujan. Kami akan terus memantau dan memastikan warga mendapatkan informasi terkini,” katanya.

Baca Juga:  Ngopi Kaltim: Mengupas Janji Klise Para Kandidat Bumi Etam

Sementara itu, BPBD juga meminta warga untuk segera melaporkan kondisi darurat yang mungkin terjadi.

“Kami selalu siaga dan mempersiapkan langkah mitigasi untuk mengantisipasi fenomena ini,” ujar Romiansyah. (Din/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co