Klausa.co

Belajar Mandiri, Anak Muda Sebulu Tak Lagi Hanya Mengandalkan Tambang

Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Sebulu, Nurul Yakin. (Foto: Yah/Klausa)

Bagikan

Kukar, Klausa.co – Di tengah kuatnya sektor tambang dan perkebunan di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara (Kukar), sejumlah anak muda mulai memberanikan diri mengambil arah berbeda. Mereka melangkah keluar dari sektor batu bara dan kelapa sawit, mengejar peluang di dunia kuliner, jasa, dan usaha mikro lainnya.

Perubahan ini bukan tanpa alasan. Pemerintah setempat melihat bahwa ketergantungan jangka panjang terhadap industri ekstraktif menyimpan risiko. Meski menjanjikan pendapatan tetap, sektor ini cenderung tertutup bagi inovasi dan kemandirian ekonomi jangka panjang.

“Perusahaan sawit dan tambang memang masih menarik bagi mereka yang ingin penghasilan pasti. Tapi kami khawatir, ketergantungan ini membuat anak muda kehilangan semangat untuk mandiri,” ujar Nurul Yakin, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Sebulu, kepada Klausa.co.

Baca Juga:  Nelayan Sebulu Masih Terjepit Masalah Akses Modal dan Pasar

Sebagai respons, pemerintah kecamatan mulai menggenjot pelatihan keterampilan. Program-program seperti tata boga, mekanik bengkel, hingga pengelolaan usaha kecil mulai menyasar para pemuda yang ingin lepas dari pola kerja konvensional.

Tak berhenti di pelatihan, pemerintah juga membuka akses permodalan melalui skema Kredit Kukar Idaman. Namun, Nurul mengakui, tantangan tak lantas sirna. Pemasaran produk, keberlanjutan usaha, hingga daya tahan terhadap persaingan pasar masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

“Kalau hanya keterampilan tanpa akses modal, percuma. Tapi kalau sudah punya dua-duanya, tinggal butuh keberanian dan pendampingan,” katanya.

Dengan semua tantangan itu, Nurul tetap optimistis. Ia percaya bahwa dengan sinergi pemerintah dan sektor swasta, anak muda Sebulu bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Tak lagi hanya sebagai pekerja di pabrik atau ladang, tetapi pelaku utama dalam ekosistem ekonomi lokal.

Baca Juga:  Pemasaran Sulit, Nelayan Sebulu Masih Bergantung pada Pasar Lokal

“Kalau mereka punya skill dan didukung akses usaha, sektor nonformal ini bisa jadi pintu masa depan yang cerah,” tutupnya. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co