Samarinda, Klausa.co – Kader-kader posyandu di Kalimantan Timur (Kaltim) perlu mendapatkan pelatihan dan penyuluhan yang positif dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Mereka punya peran penting karena bersinggungan langsung dengan masyarakat. Mereka harus dilatih agar bisa memberikan pelayanan maksimal di daerahnya masing-masing.
Salah satu pelatihan yang diharapkan oleh kader-kader posyandu adalah pelatihan pijat bayi/anak balita. Hal ini disampaikan oleh Arbayah, Ketua Rt 42, Kelurahan Teluk Lerong Ulu (TLU), Kota Samarinda. Dia mengatakan bahwa kader Posyandu di lingkungannya berjumlah sekitar lima orang. Mereka semua masih membutuhkan pelatihan tersebut.
“Pelatihan pijat bayi/anak balita sangat berguna bagi kader-kader Posyandu. Bukan hanya di Posyandu Tulip di RT 42 saja, tapi juga di semua Posyandu yang ada di TLU dan se-Kecamatan Sungai Kunjang,” jelasnya.
Dia berharap bahwa pelatihan tersebut bisa menjadi salah satu pertolongan awal bagi bayi yang ada di lingkungan RT 42. Pelatihan tersebut juga bisa berguna untuk mendeteksi kesehatan dan kelainan dalam pertumbuhan bayi.
“Kami ingin ada pelatihan yang bisa membantu kami sebagai penanganan pertama pada balita. Kami ingin mengetahui sistem motorik bayi dan memahami alat peraganya,” harapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Fraksi PDI Perjuangan Ananda Emira Moeis menanggapi aspirasi tersebut dengan positif. Dia setuju bahwa kader-kader Posyandu di Bumi Etam harus diberikan pelatihan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas mereka.
“Saya rasa perlu memberikan penyuluhan kepada kader-kader Posyandu. Pelatihan itu salah satu upaya peningkatan kapasitas mereka. Mereka merupakan lini paling dekat di RT-RT, puskesmas dan kelurahan. Saya akan mencoba bicara dengan yang berwenang, apakah bisa memberikan pelatihan dan penyuluhan ini,” tegasnya. (Apr/Fch/ADV/DPRD Kaltim)
