Samarinda, Klausa.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda periode 2024-2029 kini resmi memiliki susunan pimpinan lengkap. Melalui prosesi pelantikan pada Rabu (30/10/2024), para pemimpin baru DPRD dilantik dalam Rapat Paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Lantai II. Pelantikan ini menandai dimulainya era baru dalam kepemimpinan lembaga legislatif di Kota Tepian.
Helmi Abdullah didaulat sebagai Ketua DPRD Samarinda, didampingi Ahmad Vanandza sebagai Wakil Ketua I, Rusdi sebagai Wakil Ketua II, dan Celni Pita Sari sebagai Wakil Ketua III. Kehadiran Celni menambah warna tersendiri dalam komposisi pimpinan kali ini, mewakili suara perempuan di jajaran legislatif tingkat kota.
Upacara pelantikan ini tak hanya diramaikan oleh warga kota dan anggota dewan, tapi juga para pejabat teras DPRD Kalimantan Timur, termasuk Ekti Imanuel dan Ananda Emira Moeis. Turut hadir pula anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Samarinda, antara lain Sugiyono, Fuad Fakhruddin, dan Andi Muhammad Afif Rayhan Harun.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyampaikan pesan penuh semangat dalam sambutannya. Ananda mengingatkan pentingnya peran strategis DPRD dalam menyerap aspirasi rakyat dan memperkuat sinergi dengan berbagai tingkatan pemerintah.
“Selamat atas dilantiknya Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda. Tantangan ke depan tidak mudah; kerja keras harus menjadi motor utama, dengan fokus pada aspirasi masyarakat serta sinergi dengan pemerintah kota, provinsi, dan pusat,” ujarnya.
Ananda pun menyoroti hadirnya perempuan di kursi pimpinan melalui sosok Celni Pita Sari. Ia mengaku bangga melihat perempuan bisa turut serta dalam ruang strategis DPRD.
“Selamat bekerja keras, sahabat saya Celni! Di sini, laki-laki dan perempuan memikul tanggung jawab yang sama besar. Namun, dukungan untuk perempuan adalah komitmen yang tidak boleh diabaikan, terutama oleh kita, sesama perempuan,” tuturnya.
Dengan formasi baru ini, DPRD Samarinda diharapkan mampu membawa perubahan nyata dan responsif terhadap dinamika sosial masyarakat. Tantangan besar telah menanti, namun harapan rakyat adalah harga mati yang mesti dijawab oleh para wakilnya di gedung parlemen. (Yah/Fch/ADV/DPRD Kaltim)