Klausa.co

Ananda Moeis Ajak Lulusan Luar Negeri Pulang Bangun Kaltim: “Bukan Soal Karier, Tapi Komitmen”

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. ( Foto : Din/Klausa )

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, mengajak para mahasiswa Bumi Etam yang sedang menempuh studi di luar negeri untuk kembali ke kampung halaman setelah lulus. Seruan itu adalah bentuk harapan agar aset intelektual daerah tidak lenyap dalam arus globalisasi.

“Lulusan luar negeri, khususnya di bidang-bidang strategis seperti kedokteran, pendidikan, dan teknologi, sangat dibutuhkan untuk memperkuat kualitas hidup masyarakat kita,” ujar Ananda usai agenda reses, Kamis (22/5/2025).

Ananda merujuk pada data tahun 2021, ada sekitar 56 ribu mahasiswa Indonesia tercatat menempuh pendidikan di berbagai negara. Angka itu menempatkan Indonesia sebagai salah satu pengirim pelajar internasional terbanyak di ASEAN, setelah Vietnam. Bagi Ananda, ini bukan sekadar statistik, melainkan potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh daerah, termasuk Kaltim.

Baca Juga:  Atasi Stunting, Politikus PDI Perjuangan Bagikan 3 Ton Makanan Tambahan di Kota Samarinda

Namun, ia juga realistis. Banyak lulusan luar negeri memilih untuk tetap tinggal dan bekerja di negara tujuan mereka, terutama karena tawaran penghasilan yang lebih tinggi dan lingkungan kerja yang lebih mapan.

“Tantangannya jelas, ada ketimpangan antara yang ditawarkan di luar dan di dalam negeri. Tapi ini bukan hanya soal karier. Ini tentang komitmen dan kontribusi terhadap kampung halaman,” tegas politikus PDI Perjuangan itu.

Menurutnya, pemerintah daerah harus aktif menjalin komunikasi dengan para pelajar yang sedang studi di luar negeri. Komunikasi itu, kata Ananda, tak hanya sebatas administratif, tetapi membangun hubungan emosional yang bisa menumbuhkan rasa memiliki.

Ananda juga menyoroti perlunya strategi berkelanjutan dalam mengelola hasil dari program beasiswa luar negeri. “Kita sering bangga memberi beasiswa ke luar negeri, tapi setelah lulus, tak ada ruang atau wadah yang siap menyerap mereka,” ucapnya.

Baca Juga:  Warga Makroman Minta Jalan Pembangunan Diperlebar

Ia menekankan bahwa ilmu dan pengalaman yang dibawa pulang harus bisa ditransformasikan menjadi program konkret di daerah.

“Transfer pengetahuan mesti tepat guna. Jangan cuma jadi kebanggaan simbolik, tapi benar-benar menjawab kebutuhan daerah,” tandasnya. (Din/Fch/ADV/DPRD Kaltim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co