Samarinda, Klausa.co – Senin pagi (30/12/2024), di halaman Teras Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyerahkan 22 unit ambulans dan mobil jenazah secara simbolis kepada masyarakat. Di sela acara, Akmal menyampaikan usulan yang mencuri perhatian, yakni pengadaan ambulans air.
Menurut Akmal, kondisi geografis Kalimantan Timur menuntut inovasi dalam layanan kesehatan.
“Kawasan sepanjang Sungai Mahakam sangat bergantung pada transportasi air. Tanpa ambulans air, akses layanan medis ke daerah-daerah ini menjadi tantangan besar,” katanya.
Akmal mencontohkan kemacetan di Samarinda, yang kerap menghambat layanan darurat. Ambulans air, menurutnya, adalah solusi untuk memastikan pasien di wilayah tersebut mendapatkan pertolongan dengan cepat.
“Saya membayangkan satu atau dua unit ambulans air, bahkan rumah sakit terapung, yang siaga di sepanjang Sungai Mahakam. Ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga efektivitas pelayanan,” ujar Akmal.
Ia juga menyoroti pentingnya menjangkau wilayah Loa Janan hingga Mahakam Ulu, yang warganya tinggal di bantaran sungai dan kerap kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.
“Luasnya wilayah dan panjangnya Sungai Mahakam membuat transportasi darat tidak selalu relevan,” imbuhnya.
Keberadaan ambulans air, menurut Akmal, bukan sekadar wacana. Ia berharap tahun 2025 menjadi awal implementasi.
“Anggaran Dinas Kesehatan Kaltim harus memberi prioritas pada ini. Kita juga bisa melibatkan PMI atau organisasi lain untuk mewujudkannya,” katanya penuh optimisme.
Bagi Akmal, ambulans air adalah langkah konkret dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Yang kita butuhkan adalah kendaraan siaga yang dapat bergerak kapan saja untuk melayani,” tutupnya. (Wan/Fch/Klausa)
