Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus menyiapkan aparatur sipil negara (ASN) agar tidak gagap menghadapi perubahan zaman. Salah satunya melalui penguatan kapasitas berbasis teknologi dan evaluasi potensi secara sistematis.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Sri Wahyuni, menyebutkan bahwa ASN dituntut adaptif dan memiliki kompetensi mumpuni di tengah tantangan kerja yang semakin kompleks. Ia mendorong model pembelajaran terintegrasi yang memanfaatkan platform digital, termasuk pelatihan virtual dan ceramah daring dari para ahli.
“Ceramah melalui Zoom mungkin tak langsung terpakai, tapi akan terekam dalam bawah sadar. Saat dibutuhkan, pengetahuan itu bisa muncul sebagai solusi,” ujar Sri, Sabtu (28/6/2025).
Upaya peningkatan kapasitas itu juga ditopang oleh inovasi BPSDM Kaltim berupa aplikasi pemetaan kompetensi ASN. Aplikasi ini dirancang untuk menyusun rencana pengembangan secara individual maupun kelembagaan. Namun, sayangnya belum semua organisasi perangkat daerah (OPD) mengoptimalkan penggunaannya.
“Banyak perangkat daerah belum mengisi data dalam aplikasi itu. Padahal, ini penting untuk menyusun strategi pengembangan sumber daya secara tepat,” katanya.
Selain penguatan sistem pembelajaran, Sri juga menegaskan pentingnya dukungan anggaran. Berdasarkan ketentuan mandatory spending, minimal 0,34 persen dari total belanja daerah seharusnya dialokasikan khusus untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“SDM yang menjalankan program pembangunan harus memiliki kapasitas yang mumpuni. Tanpa itu, kita rawan maladministrasi dan akan kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi maupun dinamika global,” tutupnya. (Din/Fch/ADV/Diskominfo Kaltim)