Samarinda, Klausa.co – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada Senin (12/5/2025) siang menyebabkan banjir di sejumlah kawasan. Salah satu dampak tragis terjadi di Gang Saka, RT 16, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, di mana seorang balita bernama Nabil Sarim (2) dilaporkan tenggelam setelah terbawa arus banjir di depan rumahnya.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 13.50 WITA. Saat itu, ayah korban, Wawan, tengah membersihkan sampah di depan rumah, sementara Nabil bermain pancing-pancingan di jembatan teras rumah.
Lurah Bukit Pinang, Eko Purwanto membenarkan insiden tersebut dan menjelaskan kronologinya.
“Jadi untuk anak hilang ini kejadiannya sekitar pukul 13.50. Dilaporkan satu anak umur dua tahun larut di sisi sungai. Padahal itu ada pengawasan dari ibu, cuma memang tergelincir, kata beliau, sehingga jatuh ke sungai,” ungkap Eko, Senin (12/5/2025).
Tim pencarian dari relawan Bukit Pinang dan BPBD telah diterjunkan untuk menyusuri aliran sungai hingga ke hilir dengan harapan korban dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.
Ia mengakui bahwa kawasan tersebut memang langganan banjir karena berada di dataran rendah dengan saluran air yang dangkal.
“Memang ini daerah rendah dan air larinya ke sini. Sungainya dangkal, dulu sudah pernah dikeruk dan banjir sempat reda, tapi hari ini terbukti masih kurang,” ujarnya.
Sebagai langkah jangka panjang, Eko mengusulkan pembangunan folder air agar banjir tidak langsung menggenangi pemukiman.
“Kalau ada folder, air bisa tertahan dulu sebelum masuk ke pemukiman. Jadi nanti kita arahkan aliran air dari gang Manunggal dan Gang Tawar ke folder dulu,” jelasnya.
Tahun ini, Pemkot Samarinda juga merencanakan pembangunan irigasi dan gorong-gorong baru untuk mengatasi sumbatan air yang kerap menyebabkan banjir berhari-hari di wilayah tersebut.
Eko pun mengimbau warga agar lebih waspada saat banjir terjadi, terutama bagi yang memiliki anak kecil.
“Saya minta warga yang punya anak kecil supaya lebih memperhatikan. Jangan biarkan anak bermain saat banjir karena bisa membahayakan nyawa,” tegasnya. (Yah/Fch/Klausa)