Mahulu, Klausa.co – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) menaruh perhatian serius terhadap pelestarian budaya lokal, termasuk menjadikannya sebagai salah satu sektor penggerak ekonomi masyarakat. Hal ini tercermin dalam dukungan pemerintah terhadap kegiatan Pare Maring, tradisi syukuran panen khas Dayak yang berlangsung di Kampung Ujoh Bilang pada Minggu (16/2/2025).
Sekretaris Daerah Mahulu, Dr. Stephanus Madang, menyampaikan bahwa kegiatan adat semacam ini berpotensi besar untuk diangkat menjadi daya tarik pariwisata berbasis budaya. Dalam sambutannya mewakili Bupati Mahulu, ia menyebut pelestarian budaya tidak hanya berkutat pada upacara dan seremoni, tetapi juga harus mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
“Tradisi seperti Pare Maring adalah kekuatan lokal yang bisa dikembangkan secara profesional menjadi atraksi wisata. Namun pengemasannya harus tetap menjunjung nilai-nilai adat dan kesakralannya,” jelas Sekda.
Pemerintah melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga didorong untuk menjalin kerja sama dengan masyarakat adat dalam mengembangkan paket wisata budaya, termasuk pelatihan pengelolaan kegiatan budaya berbasis komunitas.
“Ini adalah peluang. Jika kita bisa membangun sinergi antara pelestarian budaya dan sektor pariwisata, maka akan lahir model pembangunan yang inklusif dan berbasis identitas lokal,” tegasnya.
Menurutnya, langkah ini juga sejalan dengan visi Mahulu untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, berbasis masyarakat, dan memperkuat posisi Mahulu sebagai kabupaten yang kaya budaya sekaligus ramah wisatawan.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan pelestarian budaya sangat ditentukan oleh kolaborasi antara masyarakat adat, pemerintah kampung, dan OPD teknis.
“Kita harus menjadi pelaku, bukan hanya penonton dalam menjaga dan memasarkan budaya kita,” pungkasnya. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Mahulu)