Samarinda, Klausa.co – Syaharie Ja’ang, mantan Wali Kota Samarinda, melontarkan usulan yang menyentuh hati. Ia mengajak publik untuk mengenang mendiang Awang Faroek Ishak, tokoh pembangunan Kalimantan Timur (Kaltim), dengan cara mengabadikan namanya di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
Lewat sebuah unggahan di akun media sosialnya beberapa hari setelah kepergian Awang Faroek pada 22 Desember 2024, Ja’ang menuliskan seruan penuh penghormatan. Ia menyisipkan foto kenangan bersama sang tokoh sembari mengajukan pertanyaan kepada warga Kaltim, “Mengusulkan nama Almarhum Bapak Prof. Dr. Awang Faroek Ishak diabadikan di Jalan Tol Samarinda – Balikpapan. Bagaimana pendapat Bapak, Ibu, dan warga Kalimantan Timur?”
Bagi Ja’ang, jalan tol yang menjadi nadi penghubung utama antara dua kota besar di Kaltim itu tak hanya sekadar proyek infrastruktur. Di balik aspal mulusnya, ada cerita panjang tentang visi besar dan perjuangan keras seorang Awang Faroek.
“Pak Awang tidak hanya memiliki visi yang jauh ke depan, tetapi juga keberanian untuk menghadapi segala tantangan dalam merealisasikannya,” ujar Ja’ang, mengenang sosok mantan Gubernur Kaltim tersebut.
Visi itu dimulai pada 2011. Dengan investasi Rp 9,9 triliun, proyek Tol Balsam sempat diragukan banyak pihak. Populasi Kaltim yang jauh lebih kecil dibandingkan Pulau Jawa memunculkan skeptisisme soal kelayakan proyek tersebut. Namun, Awang Faroek, seperti biasa, tetap pada pendiriannya. Delapan tahun kemudian, keraguan itu terjawab.
Tol Balsam kini memangkas waktu tempuh antara Balikpapan dan Samarinda dari 3-4 jam menjadi hanya 1,5-2 jam. Lebih dari itu, dampaknya pada efisiensi logistik dan perekonomian Kaltim tak lagi bisa diabaikan.
“Jalan tol ini telah menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi regional yang signifikan,” ujar Ja’ang.
Ia berharap, penamaan tol tersebut menjadi penghormatan atas dedikasi Awang Faroek yang tak kenal lelah. “Tol Balsam adalah wujud nyata dari visinya untuk meningkatkan konektivitas dan kemajuan daerah. Ini akan menjadi pengingat bagi kita semua tentang apa yang bisa dicapai dengan mimpi besar dan keteguhan hati,” tutup Ja’ang, mantan Wali Kota Samarinda dua periode itu. (Yah/Fch/Klausa)