Mahulu, Klausa.co – Perjuangan panjang Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) untuk menghadirkan aksesibilitas udara kian mendekati kenyataan. Kamis (14/11/2024), tim survei dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI, turun langsung ke lapangan untuk meninjau rencana pembangunan bandara di kabupaten terisolasi ini.
Kehadiran tim survei tersebut menjadi sinyal bahwa perhatian pemerintah pusat mulai tertuju pada salah satu daerah paling terpencil di Kalimantan Timur (Kaltim). Bandara, yang selama ini hanya menjadi angan-angan masyarakat Mahulu, kini memiliki peluang besar untuk terwujud. Bagi daerah yang hanya bisa dijangkau dengan perjalanan panjang melalui jalur sungai dan darat, keberadaan bandara bukan sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan mendesak.
“Kami merasa ini seperti angin surga,” ujar Stephanus Madang, Sekretaris Daerah Mahulu. Ia mengungkapkan, dokumen perencanaan pembangunan bandara telah masuk dalam rancangan teknokratik pemerintah pusat.
“Dengan kemampuan yang terbatas, kami berupaya menyelesaikan semua hal mendasar, termasuk pembebasan lahan yang kini sudah memiliki legalitas,” tambahnya.
Bandara ini diharapkan menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang selama ini membelit Mahulu. Distribusi barang, layanan pendidikan, hingga akses kesehatan yang lebih baik, semuanya bergantung pada keberadaan transportasi udara.
Menurut Stephanus, rencana pembangunan bandara telah menjadi prioritas Pemkab Mahulu. Dalam tahap awal, landasan pacu dirancang untuk dapat melayani pesawat kecil seperti Grand Caravan.
“Pak Bupati sangat berharap, paling tidak pesawat jenis ini sudah bisa mendarat di Mahulu. Kami terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk penyedia jasa penerbangan, untuk memastikan kualitas landasan sesuai standar,” jelasnya.
Proses perencanaan berjalan simultan dengan upaya penyelesaian izin dan pengembangan infrastruktur dasar. Jika semua berjalan sesuai jadwal, Stephanus optimistis tahun depan Mahulu akan menyambut penerbangan perdananya.
Namun, tantangan tetap ada. Tidak hanya soal teknis, tetapi juga komitmen lintas pihak untuk menyukseskan proyek ini. Bagi masyarakat Mahulu, bandara bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga pintu gerbang menuju perubahan sosial dan ekonomi yang lebih baik.
Dengan survei lapangan ini, Mahulu mengambil langkah awal yang konkret menuju langit. “Kami hanya berharap, langkah kecil ini menjadi awal dari lompatan besar bagi Mahulu,” kuncinya. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Mahulu)