Klausa.co

IPO Kaltim Tersendat, Data Jadi Kendala Utama

Ilustrasi kegiatan olahraga. (Foto: Istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) di Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menghadapi tantangan yang cukup krusial. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, lembaga yang bertanggung jawab dalam memetakan perkembangan olahraga di provinsi ini, harus berjibaku dengan sejumlah kendala, terutama dalam hal pengumpulan data.

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Sugiarta, mengungkapkan bahwa pengukuran IPO merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan ketelitian tinggi.

“Kami harus memastikan data yang kami kumpulkan benar-benar mewakili kondisi olahraga di setiap kabupaten/kota,” tegasnya.

Salah satu kendala utama adalah kesulitan dalam mendapatkan data yang akurat dan representatif dari berbagai kelompok usia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, setiap kelompok memiliki karakteristik dan kebutuhan olahraga yang berbeda. Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif, Dispora Kaltim harus menyusun desain sampling yang cermat dan melibatkan banyak pihak, mulai dari sekolah, komunitas olahraga, hingga pemerintah daerah.

Baca Juga:  BUMDes Loa Raya Olah Batu Padas, Ubah Bekas Tambang Jadi Sumber Ekonomi Baru

“Pengukuran IPO ini ibarat mengambil foto kondisi olahraga di Kaltim. Jika fokusnya tidak tepat, maka hasilnya pun akan bias,” lanjut Bagus.

Selain masalah teknis dalam pengumpulan data, keterbatasan anggaran juga menjadi kendala yang signifikan. Dengan 10 kabupaten/kota yang harus diukur, Dispora Kaltim harus mengalokasikan anggaran secara efisien.

“Idealnya, kami ingin melakukan pengukuran IPO secara serentak di seluruh wilayah. Namun, keterbatasan anggaran memaksa kami untuk melakukan pendekatan bertahap,” ungkap Bagus.

Tahun ini, Dispora Kaltim telah memprioritaskan lima kabupaten/kota untuk dilakukan pengukuran. Kabupaten/kota lainnya akan menyusul pada tahun-tahun mendatang. Meskipun pendekatan bertahap ini dianggap sebagai solusi sementara, namun tetap berpotensi menghambat proses pengambilan keputusan dalam pengembangan olahraga di Kaltim.

Baca Juga:  SPMB Kaltim 2025: Tak Boleh Ada Anak yang Tertinggal dari Sekolah

Tantangan dalam meningkatkan IPO di Kaltim tidak hanya sebatas pada masalah teknis dan anggaran. Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin minim aktivitas fisik juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan.

“Kita perlu mendorong masyarakat untuk lebih aktif berolahraga. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh komponen masyarakat,” ujar Bagus. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co