Kutim, Klausa.co – Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur menghadapi tantangan serius dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, khususnya dokter spesialis dan tenaga kesehatan lingkungan. Masalah ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah, yang kini mengupayakan solusi strategis melalui kerja sama dengan Universitas Mulawarman.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr. Bahrani, menyebutkan bahwa salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah meluncurkan program beasiswa untuk mendukung pendidikan putra-putri daerah di bidang kesehatan. Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga medis di daerah, mencakup pendidikan dokter umum, dokter gigi, apoteker, hingga perawat.
“Saban tahun, kami mengirimkan dua calon dokter umum, dua dokter gigi, serta beberapa calon tenaga farmasi dan perawat untuk menempuh pendidikan di Universitas Mulawarman,” ujar Bahrani ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Namun, program ini bukan sekadar memberikan kesempatan pendidikan. Ada tanggung jawab besar yang menyertai beasiswa ini. Penerima diwajibkan menandatangani perjanjian kerja untuk kembali mengabdi di Kutai Timur setelah menyelesaikan studinya.
“Ini adalah bentuk komitmen bersama. Kami ingin memastikan bahwa tenaga kesehatan yang telah kami dukung benar-benar kembali dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kutai Timur,” tegas Bahrani.
Selain menambah jumlah tenaga kesehatan, program ini juga bertujuan untuk memperbaiki distribusi layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil. Pemerintah berharap keberadaan tenaga kesehatan yang lebih merata dapat memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas, baik di tingkat pelayanan primer maupun spesialisasi.
“Melalui program ini, kami optimistis persoalan kekurangan tenaga kesehatan di Kutai Timur dapat teratasi. Selain itu, ini juga menjadi peluang emas bagi generasi muda daerah untuk mengembangkan karier di bidang kesehatan,” tutup Bahrani, yakin. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)



















