Klausa.co

Kutai Timur Rayakan Budaya Lewat Festival Magic Land dan Pemecahan Rekor MURI

Festival Magic Land Kutai Timur 2024. (Foto: Istimewa)

Bagikan

Kutim, Klausa.co – Kutai Timur (Kutim) kembali menegaskan eksistensinya di panggung budaya dengan menggelar Festival Magic Land Kutai Timur 2024, sebuah perhelatan yang dirancang sebagai ruang ekspresi kreatif para pelajar sekaligus ajang memperkenalkan kekayaan budaya lokal. Puncak acara ini ditandai dengan upaya pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kategori melukis batik Wakaroros terbanyak, batik khas Kutai Timur yang berasal dari suku Dayak Basap.

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (29/10/2024) di kawasan Polder Ilham Maulana, Sangatta, sekaligus menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-25 Kabupaten Kutim.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim, Mulyono, yang hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan bahwa motif batik Wakaroros merupakan simbol budaya asli Kutim yang kini mulai dikenal dunia.

Baca Juga:  Kerta Wredatama Kukar Memasuki Era Baru: Edi Damansyah Kukuhkan Pengurus Periode 2024-2029

“Motif ini adalah identitas khas Kabupaten Kutai Timur dari Suku Dayak Basap. Melalui festival ini, kita ingin mengenalkan budaya kita lebih luas lagi,” ujarnya.

Tak hanya sekadar memperkenalkan, batik Wakaroros telah menjadi representasi budaya Kutim di berbagai kancah nasional dan internasional.

“Batik Wakaroros ini sudah tampil di berbagai acara nasional, bahkan pernah dipamerkan di Amerika. Ini bukti bahwa budaya kita mampu menembus pasar internasional,” tambah Mulyono.

Ia berharap Festival Magic Land dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kekayaan budaya daerah. Festival ini bukan sekadar seremoni, melainkan juga ruang bagi para pelajar untuk mengasah bakat seni, khususnya dalam seni batik. Ratusan siswa dari berbagai sekolah di Kutai Timur berpartisipasi dengan antusias, menampilkan kebanggaan mereka terhadap motif Wakaroros yang sarat akan nilai dan filosofi.

Baca Juga:  Persiapan Hari Sumpah Pemuda di Titik Nol IKN Sudah 80 Persen

Motif Wakaroros sendiri terinspirasi dari ukiran kayu khas Dayak Basap, dengan corak Akar Oros dan Tanaman Paku yang menggambarkan kekayaan dan keunikan alam Kutai Timur.

Mulyono menambahkan bahwa ke depan, tidak hanya batik Wakaroros yang diharapkan mampu meraih pengakuan di tingkat nasional dan internasional, tetapi juga berbagai warisan budaya lain yang merepresentasikan keragaman budaya Kutim.

“Kami optimistis kekayaan budaya Kutai Timur dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan, tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga untuk Indonesia di mata dunia,” tutupnya. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co