Klausa.co

Dinas Ketahanan Pangan Kutim Atasi Masalah Distribusi Pangan di Daerah Terpencil

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutim, Ery Mulyanto

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutim, Ery Mulyanto (Foto: Istimewa)

Bagikan

Kutim, Klausa.co – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tak henti-hentinya mencari cara mengatasi persoalan distribusi dan aksesibilitas pangan yang hingga kini masih menjadi tantangan di wilayah mereka. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutim, Ery Mulyanto, mengungkapkan sederet program yang kini tengah digarap untuk memastikan ketersediaan pangan yang merata, khususnya di kawasan-kawasan terpencil.

Salah satu program utama adalah pembangunan lumbung desa di 34 titik strategis yang tersebar di berbagai desa di Kutim. Langkah ini diyakini akan menjadi solusi dalam menjaga ketersediaan pangan di tingkat lokal.

“Lumbung ini menjadi fasilitas bagi warga untuk menyimpan hasil panen mereka. Dengan adanya lumbung desa, distribusi pangan dapat dilakukan lebih efisien, terutama saat musim panen tiba,” kata Ery dalam wawancaranya kepada awak media belum lama ini.

Baca Juga:  Doctor On Call Samarinda: Layanan Medis Cepat dan Terpadu

Tak hanya lumbung desa, program lain yang kini tengah dirancang adalah mobil pengendalian inflasi berupa truk distribusi yang siap beroperasi dalam waktu dekat. Kendaraan ini nantinya akan menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses, membawa bahan pangan pokok ke daerah-daerah yang selama ini menghadapi kendala distribusi.

“Mobil pengendalian inflasi adalah solusi strategis kami untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah sulit terjangkau,” ujar Ery, menegaskan pentingnya program ini bagi ketahanan pangan di Kutim.

Di luar distribusi pangan pokok, Dinas Ketahanan Pangan juga menggalakkan program ketahanan pangan berbasis pemanfaatan pekarangan rumah. Program ini mendorong warga untuk menanam tanaman pangan alternatif, seperti umbi-umbian yang kaya karbohidrat, sebagai pengganti beras. Dinas Ketahanan Pangan tak hanya menyediakan bibit, tapi juga memberi pelatihan kepada kelompok masyarakat, termasuk ibu rumah tangga, agar pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman hortikultura, sayuran, hingga tanaman pengganti beras lainnya.

Baca Juga:  PPKM Mikro Diberlakukan Di Samarinda, Anak Usia 0 Sampai 18 Tahun Dilarang Ke Mall.

“Pemanfaatan pekarangan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sayuran dan pangan alternatif bagi masyarakat, sehingga ketergantungan pada beras dapat dikurangi,” ungkap Ery, optimistis.

Program ini turut melibatkan Bulog dan kelompok tani setempat yang fokus pada produksi beras, memastikan sinergi dari hulu ke hilir dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kutim.

Dengan rangkaian program ini, Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur yakin bahwa upaya memperkuat ketahanan pangan dan aksesibilitas pangan di wilayah-wilayah terpencil akan tercapai, menjadikan Kutim lebih mandiri dalam mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co