Klausa.co

Rekomendasi Tim Evaluator: Perbaikan Transparansi dan Kolaborasi dalam Program BKT

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat bertemu Tim Evaluator Program Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) 2024, di Rumjab Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Selasa (8/10/2024).(Ist)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Dalam pertemuan yang dihelat di Rumah Jabatan Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Selasa (8/10/2024), Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Tim Evaluator Program Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) 2024. Tim tersebut telah menyelesaikan tugas evaluasi mereka sejak pembentukannya pada Juli hingga Agustus 2024, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 100.3.3.1/K.214/2024.

“Terima kasih kepada Tim Evaluator Beasiswa Kalimantan 2024 yang sudah bekerja melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan beasiswa di Kalimantan Timur,” ujar Akmal Malik dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa hasil evaluasi yang diberikan oleh tim cukup signifikan, dengan banyak temuan dan rekomendasi yang dinilai sangat relevan untuk perbaikan program beasiswa ke depan.

Baca Juga:  Isran Noor Penuhi Permintaan Dewan Kaltim, Bantuan Keuangan Jadi Rp1,5 Miliar

Program Beasiswa Kalimantan Timur, yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah, dianggap memiliki dampak positif dalam mendorong prestasi akademik penerima beasiswa. Namun, Akmal menekankan pentingnya terus melakukan perbaikan dan koreksi demi pengelolaan yang lebih baik.

Evaluasi yang dilakukan tim ini menggunakan pendekatan PODSCORB, yang mencakup tujuh elemen kunci: perencanaan, pengorganisasian, penempatan sumber daya manusia, pengarahan, koordinasi, pelaporan, dan penganggaran. Data primer yang digunakan diperoleh melalui diskusi kelompok terfokus dengan berbagai instansi terkait, sementara survei kuantitatif dilakukan terhadap 123 penerima dan pelamar beasiswa.

Temuan utama evaluasi menunjukkan bahwa, meskipun penerimaan terhadap program ini secara umum positif, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kurangnya transparansi dalam pemilihan anggota Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BPBKT) dan minimnya koordinasi antara BPBKT dan pemerintah daerah dalam pemetaan kebutuhan SDM dengan keahlian khusus.

Baca Juga:  Momentum HUT Kutai Timur: Akmal Malik Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Visioner

Di sisi lain, sistem daring yang digunakan untuk proses seleksi dan pengelolaan beasiswa dinilai telah mengalami kemajuan, namun masih memerlukan optimalisasi lebih lanjut, terutama terkait integrasi data dan responsivitas terhadap aduan.

Sebagai hasil dari evaluasi ini, tim mengajukan tujuh kesimpulan utama dan enam rekomendasi strategis. Di antara rekomendasi tersebut, salah satu poin penting adalah perlunya memperkuat visi dan misi program agar selaras dengan rencana pembangunan jangka panjang Kalimantan Timur. Tim juga merekomendasikan peningkatan transparansi dalam rekrutmen anggota BPBKT dan perlunya kolaborasi yang lebih erat dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk pihak swasta dan lembaga pendidikan.

Selain itu, Akmal Malik juga menegaskan pentingnya monitoring dan evaluasi berkala terhadap program dan pengelola beasiswa.

Baca Juga:  Insentif Gratispol Diperluas, Ribuan Guru di Kaltim Siap Terima Bantuan Khusus

“Perbaikan harus dilakukan secara sistematis agar program ini bisa berjalan lebih efektif dan transparan,” tegasnya.

Optimalisasi teknologi informasi juga menjadi fokus dalam rekomendasi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan untuk merespons pertanyaan dan keluhan terkait program beasiswa secara lebih efisien.

Dengan serangkaian rekomendasi ini, diharapkan program Beasiswa Kalimantan Timur akan semakin mampu mencetak SDM unggul yang berkontribusi bagi pembangunan daerah di masa mendatang. (Wan/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co