Kutim, Klausa.co – Rusaknya jalan di Kutai Timur (Kutim) akibat truk pengangkut sawit yang membawa muatan berlebih menjadi sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Jimmi. Ia menyerukan kerjasama dan penerapan jembatan timbang sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini.
“Menjaga kondisi jalan adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun perusahaan yang menggunakannya,” ungkap Jimmy kepada media usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Kutim, Senin (13/5/2024).
Menurutnya, seringkali tanggung jawab dilemparkan kepada pihak lain, terutama dalam hal pengangkutan sawit atau muatan berat lainnya. Hal ini disebabkan oleh struktur kepemilikan kendaraan yang berbeda.
“Kendaraan pengangkut ini biasanya dimiliki oleh koperasi, bukan perusahaan sawit secara langsung. Ini yang membuat kontrolnya menjadi rumit,” jelas Jimmy, anggota komisi C DPRD Kutim.
Oleh karena itu, Jimmy menekankan pentingnya penerapan jembatan timbang sebagai alat kontrol untuk mengatur muatan berat yang diangkut. “Ini akan membantu menjaga infrastruktur jalan dan mencegah kerusakan lebih lanjut,” tambahnya.
Ia juga mendorong kesadaran masyarakat terkait dampak dari pengangkutan sawit terhadap kondisi jalan. “Kita perlu edukasi agar masyarakat lebih bertanggung jawab terhadap infrastruktur yang mereka gunakan,” tandasnya.
Penerapan jembatan timbang dan kerjasama antar pihak menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini. “Kami telah membahas perlunya penerapan jembatan timbang sebagai salah satu solusi,” pungkas Jimmy.
Diharapkan dengan kerjasama dan langkah tegas dari pemerintah, kerusakan jalan akibat truk sawit dapat diatasi dan infrastruktur jalan di Kutim dapat terjaga dengan baik. (Nur/Mul/ADV/DPRD Kutim)
