Samarinda, Klausa.co – Pasar Ramadan Gor Segiri Samarinda resmi ditutup pada hari Jumat (5/4/2023). Penutupan ini menandai berakhirnya serangkaian kegiatan yang telah menjadi pusat ekonomi dan kebudayaan selama bulan suci di Kota Tepian.
Asisten I Pemerintah Kota Samarinda, Ridwan Tasa, mewakili Wali Kota Andi Harun, menutup acara yang tahun ini dihiasi dengan berbagai lomba dan kegiatan sosial.
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar Pasar Ramadan biasa, tapi juga ajang kompetisi yang semarak dengan lomba adzan, beduk, dan berbagai jenis lomba lainnya. Kami berharap kegiatan ini akan terus berkembang dan menjadi lebih baik setiap tahunnya,” ucap Ridwan.
Pasar Ramadan tahun ini juga menjadi tempat edukasi bagi masyarakat untuk beralih ke pembayaran non-tunai. Harapannya, masyarakat akan semakin familiar dengan transaksi digital seperti QRIS.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, terutama Bankaltimtara dan Bankaltimtara syariah dan kepada masyarakat. Kami berharap agar mereka dapat mempercayai produk UMKM kita yang terjamin kualitasnya,” tuturnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda, Muslimin, menambahkan, penutupan pasar ini juga diisi dengan pembagian hadiah bagi para pemenang dari 10 jenis lomba yang dipertandingkan.
“Selain itu, kami juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu berupa uang dan sarung Samarinda,” kata Muslimin.
Dengan pengawasan ketat dari Dinas Kesehatan dan Balai POM, pasar ini menjamin kualitas produk yang dijual. Pasar Ramadan Gor Segiri Samarinda menjadi tempat terbesar di Kalimantan Timur untuk berbagai varian makanan Ramadan. Kegiatan ini diharapkan dapat terus mendukung kesehatan dan kemajuan ekonomi masyarakat Samarinda. (Yah/Fch/Klausa)