Klausa.co

Kurang Tempat Tinggal, Jumlah ASN yang Pindah ke IKN Dikurangi Separuhnya

Pembangunan IKN (Foto: Istimewa)

Bagikan

Semarang, Klausa.co Rencana pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami perubahan. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, jumlah ASN yang akan pindah ke IKN berkurang dari 11.916 menjadi 6.000 orang.

Penyebabnya, tempat tinggal di IKN belum siap sepenuhnya. Menurut Anas, saat ini baru ada 47 tower yang bisa dihuni oleh ASN, TNI/Polri, dan pejabat eselon I. “Satu tower itu ada 60 unit, jadi total yang bisa pindah sekarang cuma 6.000 orang,” kata Anas dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2024-2025 di Semarang, Selasa (20/2/2024).

Selain jumlah, waktu pemindahan ASN juga mundur dari Juli menjadi setelah Agustus 2024. Anas mengungkapkan, hal ini sesuai dengan instruksi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Pasalnya, sebagian kawasan IKN masih akan dipergunakan untuk upacara HUT RI ke-79.

Baca Juga:  Desa Ponoragan Siapkan Pemuda Jadi Pengusaha Pembibitan Ikan

“Kami sudah siap pindah di Juli, tapi mensesneg bilang tunggu dulu, karena di sana masih ada acara 17 Agustus. Jadi nanti setelah Agustus baru kami pindah,” ujarnya.

Anas menambahkan, pemindahan ASN akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan prioritas. Ada tiga kelompok prioritas yang ditetapkan. Pertama, eselon I dari 38 kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Perdagangan, sebanyak 179 orang. Kedua, eselon I dari 29 kementerian/lembaga, sebanyak 91 orang. Ketiga, eselon I dari 59 kementerian/lembaga, sebanyak 378 orang.

“Kami sudah siapkan tempat untuk suami istri di sana. Sementara tower yang belum jadi, kami bisa sharing-sharing dulu. Kami punya rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk pemindahan ini,” tuturnya.

Baca Juga:  Jelang Ramadan 2025, Pemkot Samarinda Perketat Aturan THM dan Usaha Hiburan

Anas juga menjelaskan, konsep kantor di IKN berbeda dengan di Jakarta. Di sana, ASN akan bekerja dengan sistem elektronik yang lebih efisien. “Kantornya tidak seperti sekarang, yang satu orang satu meja. Nanti konsepnya sharing-sharing, sistem pemerintah berbasis elektronik sudah berjalan, kerjanya juga lebih efektif dengan share office, share system, dan lain-lain,” pungkasnya. (Mar/Mul/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co