Samarinda, Klausa.co – Kutai Kartanegara (Kukar), sebuah kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim), memiliki kekayaan alam yang melimpah. Selain memiliki lahan pertanian yang subur, kabupaten ini juga dikelilingi oleh laut dan sungai yang menjadi sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduknya. Namun, di balik kekayaan alam tersebut, terdapat persoalan yang menghambat kesejahteraan para nelayan di daerah ini.
Menurut Ely Hartati Rasyid, anggota Komisi II DPRD Provinsi Kaltim, di wilayah tertentu persentase warga berprofesi sebagai nelayan cukup tinggi. Mereka mengandalkan hasil tangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, produksi ikan yang mereka peroleh terkadang minim.
“Di Hulu Mahakam, Muara Muntai, Daerah Danau, Melintang, Enggelam, Semayang, Tubuhan dan Jempang Jantur, hampir 90 persen masyarakatnya nelayan,” kata Ely kepada Klausa.co.
Ely mengatakan, pemerintah provinsi maupun kabupaten harus lebih memperhatikan kesejahteraan para nelayan di Kukar. Salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas yang dapat meningkatkan produktivitas mereka, seperti perahu, jaring, mesin, dan alat tangkap lainnya.
“Pemerintah kita punya kewajiban untuk memfasilitasi mereka, supaya para nelayan ini bisa lebih mandiri,” ujarnya.
Selain itu, Ely juga menekankan pentingnya pembinaan dan sosialisasi dari pemerintah terkait dengan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. Dia menegaskan, para nelayan harus diberikan pemahaman tentang cara menangkap ikan yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem laut maupun sungai.
“Pemerintah harus memberikan pembinaan untuk menggenjot produksi para nelayan. Serta mengarahkan cara menangkap ikan dengan fokus sirkulasi ekosistem tetap dijaga,” tuturnya.
Ely mencontohkan, para nelayan harus menghindari penggunaan bahan kimia dan bahan peledak yang dapat membunuh ikan secara massal dan merusak habitatnya. Praktik seperti itu hanya akan merugikan para nelayan kelak.
“Beri mereka pemahaman, bahwa racun dan bom ikan hanya akan membuat tangkapan banyak dalam waktu singkat. Selanjutnya sudah tidak dapat menangkap ikan lagi,” tegasnya.
Ely berharap, dengan adanya bimbingan dan fasilitas dari pemerintah, para nelayan di Kutai Kartanegara dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tangkapan mereka. Dengan demikian, mereka dapat hidup lebih sejahtera dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
(Apr/Fch/ADV/DPRD Kaltim)