Nusantara, Klausa.co – Suasana haru dan gembira menyelimuti kawasan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Di tengah-tengah hamparan tanah merah yang masih kosong, sebuah tenda besar berdiri megah. Di bawahnya, sejumlah pejabat negara dan tokoh penting berkumpul untuk menyaksikan sebuah momen bersejarah. Mereka adalah saksi mata dari dimulainya pembangunan Nusantara Intercultural School (NIS), sekolah swasta bertaraf internasional yang akan menjadi salah satu fasilitas pendidikan unggul di kota baru ini.
Acara groundbreaking NIS yang berlangsung pada Rabu, 1 November 2023, dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo; Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono; Pj.Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik; Pj. Bupati Penajam Paser Utara, Makmur Marbun; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Tohir; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; dan Ketua Dewan Yayasan Jakarta Intercultural School (JIS), Phill Rickard.
NIS adalah sekolah swasta yang berada di bawah naungan yayasan JIS, yang merupakan yayasan sekolah pendidikan swasta bertaraf internasional serta didirikan sejak tahun 1951. Sekolah ini menawarkan kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan formal dan informal, serta menghargai keberagaman budaya dan latar belakang siswa. NIS juga memiliki fasilitas yang lengkap dan modern, seperti laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga, ruang seni, dan ruang kreatif.
“Kami melihat perkembangan pembangunan yang selalu berjalan dengan luar biasa. Nusantara Intercultural School siap berkembang bersama anda dan bersama kita dapat lakukan hal yang spektakuler,” kata Rickard dalam sambutannya. Ia berharap bahwa nantinya sekolah tersebut dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat untuk saat ini dan masa-masa yang akan datang.
Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasinya atas dimulainya pembangunan NIS. Ia mengatakan bahwa salah satu bahan pertimbangan bagi pegawai pemerintahan yang akan pindah ke Nusantara adalah bagaimana fasilitas dan kualitas pendidikan yang tersedia bagi anak-anak mereka. “Hari ini kita mendapatkan jawaban. Sekolahnya ada yaitu di Nusantara Intercultural School. Jadi yang mau pindah jangan ragu-ragu lagi,” ucapnya dalam pidatonya. Ia juga berharap NIS dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan beragam latar belakang yang ada.
Sementara itu, Bambang Susantono menekankan bahwa dalam membangun sebuah kota yang smart, tidak hanya berpatok kepada pengembangan aspek software dan hardware, melainkan brainware atau sumber daya manusia merupakan aspek yang tak kalah penting. Oleh karena itu, melalui acara peresmian program pembangunan Nusantara Intercultural School ini mampu menjadi pelengkap fasilitas di Ibu Kota Nusantara khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi seluruh masyarakat.
Acara groundbreaking NIS ditutup dengan seremoni menekan sirine sebagai simbolisasi dimulainya pembangunan sekolah tersebut. Suara tepuk tangan dan sorak-sorai menggema di sekitar lokasi acara. Sebuah langkah awal menuju terwujudnya mimpi bersama untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing di era global. (Mar/Bob/Klausa)