Samarinda, Klausa.co – Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Kaltim, mengecam keras kebijakan pemerintah pusat yang tidak melibatkan pekerja lokal dalam pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini disampaikannya dalam forum Konsultasi Publik III Rancangan Undang-Undang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (RUU Perubahan UU IKN) yang digelar di Balikpapan.
Seno kecewa karena pemerintah pusat telah mendatangkan 16 ribu pekerja dari luar Kaltim untuk mengerjakan proyek konstruksi gedung-gedung di IKN Nusantara. Padahal, pekerja lokal Kaltim, khususnya yang berasal dari Kutai Kartanegara (Kukar), juga memiliki keterampilan yang tidak kalah baik.
“Saya sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltim tentu menyayangkan pemerintah pusat, karena dalam pembangunan mega proyek IKN tidak melibatkan tenaga kerja lokal. Khususnya tenaga kerja yang berasal dari Kukar. Kenapa semua dikerjakan oleh tenaga kerja dari luar daerah?” ujar Seno Aji saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/8/2023).
Menurut Seno, mestinya pekerja Kaltim menjadi prioritas ikut andil dalam pembangunan proyek IKN Nusantara. Dia menduga ada kelambanan dari Pemprov Kaltim dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) atau ada kesengajaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengabaikan pekerja lokal.
“Jangan-jangan karena Pemprov Kaltim minim aksi untuk menyiapkan SDM atau Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR memang sengaja mendatangkan 16 ribu tukang dari luar Kaltim untuk melakukan pembangunan konstruksi di IKN dan tidak memperdulikan tenaga kerja lokal yang tidak kalah dengan skillnya,” tegas Seno Aji.
Seno menilai, kebijakan pemerintah pusat tersebut tidak adil dan berpotensi menimbulkan gesekan sosial. Dia meminta pemerintah pusat membuka peluang lebih besar bagi pekerja lokal, setidaknya sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan.
“Sebenarnya ini jadi tamparan keras bagi Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar. Apa yang akan dilakukan untuk mempersiapkan SDM lokal supaya kita bisa bersaing nantinya?” tuturnya.
Politikus Gerindra itu menyebut, tak semata-mata menolak secara keseluruhan. Pasalnya, benar Kaltim masih kekurangan tenaga ahli di bidang tersebut.
“Dari 16 ribu calon pekerja itu. Saya minta setengahnya atau bahkan lebih banyak dari orang lokal Kaltim,” tuturnya.
Seno Aji berharap agar Pemprov dan Pemkot maupun Pemkab se-Kaltim tidak santai untuk mempersiapkan SDM handal untuk terlibat pembangunan proyek konstruksi di IKN. Dia mengatakan, keahlian kerja tidak bisa didapat lewat motivasi ‘jangan jadi penonton di rumah sendiri’ saja. Namun perlu pula pelatihan intens dan luas. Agar semakin banyak warga lokal yang siap bersaing. Tidak sekadar mau bersaing. (Mar/Mul/Klausa)